View Full Version
Rabu, 12 May 2021

Buya Anwar Abbas: Larangan Mudik Sudah Sesuai Ajaran Islam

JAKARTA (voa-islam.com)--Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengaku prihatin atas banyaknya pelanggar larangan mudik 2021. Dirinya khawatir Indonesia akan mengalami nasib seperti India.

“Kita harus belajar pada apa yang ada. Di India, kita sudah mengira India sudah di tingkat aman, tapi karena ada ritual keagamaan di Sungai Gangga, akhirnya kembali merebak sehingga sarana di rumah sakit tak mampu membendung,” ujar Anwar Abbas, Senin malam (10/5).

Seperti diketahui, gelombang Covid-19 kedua di India dilaporkan sebanyak 22,6 juta infeksi dan 246.116 korban meninggal. Para pakar meyakini jumlah itu lebih kecil daripada yang sebenarnya terjadi.

“Jadi larangan mudik sebenarnya ditujukan untuk kemaslahatan yang tercipta bagi masyarakat banyak dan melanggarnya sangat beresiko tinggi,” jelas Anwar.

Anwar Abbas pun mengaku memahami kejenuhan dan kerinduan masyarakat terhadap keluarga, tetapi dirinya mengingatkan bahwa virus itu tak pandang bulu sehingga harus berpikir logis dengan memperhatikan saran dari para ahli epidemiologi.

Al-Qur’an sendiri memerintahkan untuk mendengar saran para ahli sebagaimana dalam An-Nahl ayat 43. Aturan pemerintah terhadap larangan mudik juga telah sesuai dengan hadis Nabi tentang wabah dan tentang perintah Nabi untuk tidak menjerumuskan diri dalam perbuatan yang membahayakan diri dan orang lain.

“Karena itu larangan mudik sudah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agama Islam di mana ahli fikih menyebutkan kaidah ‘tasharruful imam ‘ala al ra’iyyah manutun bi al maslahah’ atau kebijakan yang dibawa pemerintah harus diarahkan bagi terciptanya kemaslahatan,” terang Anwar Abbas.

“Oleh karena itu dengan ilmu kita, dengan petunjuk para ahli, Muhammadiyah meminta kepada seluruh masyarakat dan pihak-pihak terkait supaya betul-betul menghormati ketentuan dari ajaran agama dan protokol kesehatan yang disarankan oleh para ahli,” jelasnya.

“Saya sangat khawatir. Memang dengan mudik ini kita bisa riang dan bergembira karena bisa berkumpul dengan keluarga. Tapi saya sangat takut jangan sampai kegembiraan kita berakhir dengan duka,” pungkasnya.

Sumber: Muhammadiyah.or.id


latestnews

View Full Version