View Full Version
Selasa, 25 Jan 2022

IHW: Kehadiran LPH Baru Berdampak Positif bagi Percepatan Sertifikasi Halal

JAKARTA (voa-islam.com)—Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW) Ikhsan Abdullah menyambut baik kehadiran lembaga-lembaga pemeriksa halal (LPH) baru di wilayah Indonesia. Hal ini disampaikan Ikhsan di sela-sela tasyakuran milad ke-9 IHW di Jakarta, Selasa (25/1/2022).

“Saya mengapresiasi dengan langkah-langkah moderat yang dilakukan BPJPH. BPJPH  memberikan kesempatan, keleluasaan  bagi yayasan, lembaga keagamaan, juga lembaga pendidikan mendirikan LPH,” ujar Ikhsan.

Menurut dia, kehadiran LPH baru dapat berdampak positif bagi percepatan sertifikasi halal. Saat ini, ada 54 juta produk UMKM yang butuh layanan sertifikasi halal.

“Auditor halal di Indonesia saat ini baru ada sekitar 1300 orang. Sementara untuk sertifikasi 54 juta produk diperlukan LPH yang cukup dengan jumlah auditor halal yang banyak. Kira-kira dibutuhkan 35 ribu auditor,” ungkap Ikhsan.

Selain itu, jelas Ikhsan, kebutuhan auditor halal membuka peluang pekerjaan bagi generasi muda. “Saya kita ini positif, bagus. Memberi kesempatan angkatan kerja yang saat ini menumpuk,” kata Ikhsan yang juga menjabat Wakil Sekjen MUI Pusat.

Terkait persaingan tidak sehat antar-LPH, Ikhsan meyakini akan kecil kemungkinan terjadi. Karena BPJPH mendeklerasikan sebagai BLU (Badan Layanan Umum) yang menetapkan keseragaman tarif sertifikasi halal.

“Potensinya (persaingan) kecil. Karena sudah ada tarif yang standar. Jadi siapapun LPH nya, kalau melakukan sertifikasi halal tarifnya segini,” jelas Ikhsan.

Untuk diketahui, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah menetapkan 9 calon LPH baru. Saat ini sudah ada 3 LPH, yaitu LPH LPPOM MUI, LPH Sucofindo, dan LPH Surveyor Indonesia. Ketiganya telah menjalankan tugasnya dalam melakukan kegiatan pemeriksaan dan pengujian kehalalan produk di dalam proses sertifikasi halal.

Adapun 9 LPH yang akan segera ditetapkan tersebut di antaranya.

1. Yayasan Pembina Masjid Salman ITB Bandung
2. Balai Pengembangan Produk dan Standardisasi Industri Pekanbaru Riau;
3. Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah Jakarta
4. Kajian Halalan Thayyiban Muhammadiyah Jakarta
5. Balai Sertifikasi Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu Kementerian Perdagangan
6. Universitas Hasanuddin Makassar
7. Yayasan Bersama Madani Kota Tangah Padang Sumatera Barat
8. Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur
9. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.*[Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version