View Full Version
Rabu, 02 Nov 2016

Video Habib Rizieq: Aksi Bela Islam - Islamis & Nasionalis Bersatu Penjarkan Ahok

JAKARTA (voa-islam.com) - Gebrakan demi gebrakan nasionalis agamis bersatu makin sulit dibendung, umat Islam yang teraniaya selama pemerintahan Jokowi-Ahok dengan kebijakan yang banyak berat sebelah akhirnya membuahkan hasil gemilang.

Tak hanya itu, last minute Presiden Jokowi mengundang MUI, NU dan Muhammadiyyah yang menelurkan satu statement penting "Presiden meminta Polri mengadili Ahok dan tidak akan intervensi kasus penistaan oleh Ahok".

Selasa malam, lagi-lagi koalisi umat, ulama dan rakyat berembug dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, menggelar konferensi pers di Grand Sahid Hotel, Jakarta, pada Selasa (1/11/2016).

Ratusan tokoh nasional, aktivis, ulama, pengacara berkesempatan  hadir dan bersatu membulatkan tekad untuk menyukseskan Aksi Bela Islam II, pada Jum’at (4/11/2016) mendatang.

Ketua GNPF-MUI, KH Bachtiar Nasir menjamin Aksi Bela Islam pada Jumat nanti berlangsung secara damai. “Pada 4 November 2016 ada sebuah gerakan aksi bela damai dan bela Islam baik dari kelompok agamis dan nasionalis, gerakan ini dikomandoi GNPF dan MUI,” jelas UBN demikian ia biasa disapa.

Tak kalah penting statement jelas dan tegas dari Ketua Pembina GNPF-MUI, Habib Rizieq Syihab juga ikut memberikan garansi bahwa aksi yang akan dilakukan ratusan ribu massa tersebut bukan aksi rasis yang anti terhadap etnis Cina atau penganut Kristen. "Aksi Bela Islam II ini bukan aksi anti cina, anti kristen, anti kebhinekaan, tujuan utamanya ada aksi ini anti penistaan agama dan anti ketidakadilan, murni penegakan hukum." tegas Habib Rizieq seraya berpesan agar jadi diplintir media.

Aksi Bela Islam II ini bukan aksi anti cina, anti kristen, anti kebhinekaan, tujuan utamanya ada aksi ini anti penistaan agama dan anti ketidakadilan, murni penegakan hukum

Ia menyayangkan pada lambatnya sikap Jokowi, "Kenapa isu yang sudah menjadi isu nasional dan internasional ini tapi Jokowi baru bersikap, selayaknya aksi ini bisa menyentuh sanubari Jokowi." tambahnya.

Aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet juga menampik semua tudingan dan fitnah bahwa aksi tersebut ditunggangi oleh kaum radikalis dan berpotensi menimbulkan aksi terorisme.

Dalam acara ini juga dihadiri oleh pengacara Munarman, musisi Ahmad Dhani, Aktivis dan pejuang demokrasi Rachmawati Soekarnoputri, anggota DPP Fahira Idris, mantan artis Neno Warisman dan lain-lain. [Adivammar/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version