LHOKSEUMAWE (voa-islam.com) – Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. tampil sebagai penceramah safari Ramadhan di Masjid Istiqamah Arun, Batuphat Kota Lhokseumawe pada hari Ahad (17/04).
Penceramah dari Banda Aceh ini diundang oleh Badan Dakwah Islamiyah (BDI) Arun untuk mengisi ceramah seharian full dari Shubuh Ahad sampai malamnya yaitu ceramah Shubuh, kajian ibu-ibu, ceramah zhuhur, dialog interaktif Ramadhan di Radio Istiqamah Arun, dan ceramah Tarawih.
Serangkaian program dakwah ini diadakan oleh BDI Perta Arun Gas (PAG) selama Ramadhan dengan menghadirkan penceramah dari dalam dan luar Lhokseumawe. Semua kegiatan dakwah tersebut bertempat di masjid Istiqamah Arun, komplek PAG.
Kegiatan dakwah ustaz Yusran di mulai dengan ceramah Shubuh Ahad. Dalam ceramahnya yang bertopik "Meraih Keutamaan Ramadhan", ustaz Yusran yang juga sebagai anggota Ikatan Ulama dan Da'i Asia Tenggara yang bepusat di Jakarta, menjelaskan mengenai keutamaan-keutamaan Ramadhan dan kiat-kita meraihnya selama lebih kurang 25 menit.
Ramadhan memiliki banyak keutamaan, Di antaranya yaitu syahrul Qur'an (bulan Al-Qur'an), syahrun 'azhim (bulan yang agung dan mulia), syahrun mubarak (bulan keberkahan), syahrul maghfirah (bulan pengampunan dosa). Ustaz Yusran menjelaskan keutamaan tersebut secara panjang lebar lengkap dengan dalil-dalilnya yang shahih dan menjelaskan amalan-amalan yang digalakkan dalam bulan Ramadhan terkait dengan keutamaan tersebut beserta dalil-dalilnya yang shahih.
Selain itu, ustaz Yusran juga menyebutkan keutamaan Ramadhan lainnya seperti syahrul ibadah (bulan ibadah), syahrut taqwa (bulan ketakwaan), syahru itqin minan nar (bulan pembebasan dari api neraka). Namun tidak menjelaskan secara panjang lebar karena mengingat waktu yang singkat.
Di akhir ceramahnya, ustaz Yusran menegaskan bahwa keutamaan-keutamaan tersebut hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa dan mengisi hari-hari Ramadhan dengan memperbanyak ibadah seperti shalat Dhuha, Rawatib, ghair rawatib, khususnya shalat tarawih, tahajud, witir dan tadarus Al-Qur'an. Selain itu, memperbanyak amal shaluh sedekah, memberi makanan sahur dan bukaan puasa untuk orang yang puasa, dan sebagainya.
Sebelum Zhuhur, Ustaz Yusran yang juga sebagai Doktor bidang Fiqh dan Ushul Fiqh pada International Islamic University Malaysia (IIUM) mengisi pengajian khusus ibu-ibu mulai pukul 11.15-12.30 WIB dengan menjelaskan pembahasan Fiqhus Shiyam (Fiqh Puasa) dan persoalan hukum yang berkaitan dengan Ramadhan.
Mengawali pembahasan ini, ustaz Yusran menjelaskan 2 syarat agar ibadah kita diterima oleh Allah ta'ala yaitu ikhlas dan mutaba'atur Rasul saw (mengikuti Rasul saw). Semua ibadah akan diterima jika dipenuhi 2 syarat tersebut. Jika tidak, ibadahnya ditolak oleh Allah ta'ala. Kajian agama ini diakhiri dengan sesi tanya jawab (diskusi) sampai menjelang Shalat Zhuhur.
Selanjutnya ba'da shalat Zhuhur, ustaz Yusran yang juga anggota bidang pakar Pamusi Aceh mengisi ceramah yang berjudul "Tadarus Al-Qur'an" selama lebih kurang 25 menit. Ustaz Yusran menjelaskan panjang lebar mengenai tadarus Al-Qur'an, mulai dari definisinya, dalil-dalil kewajibannya, dan anjuran memperbanyak tadarus Al-Qur'an di bulan Ramadhan.
Menurut ustaz Yusran, tadarus Al-Qur'an adalah segala interaksi dengan Al-Qur'an baik dengan cara membacanya, memahaminya (mentadabburinya), mengkhatamkannya, menghafalnya, mendengarnya, menghafalnya, mempelajarinya dan mengamalkannya. Inilah amalan yang paling digalakkan atau paling di anjurkan di bulan Ramadhan sesuai dengan petunjuk Nabi saw (As-sunnah).
Tadarus Al-Qur'an tidak hanya diperintahkan di bulan Ramadhan, namun juga di setiap waktu atau setiap hari di bulan lainnya. Hanya saja memperbanyak tadarus Al-Qur'an di bulan Ramadhan lebih dianjurkan sesuai dengan Sunnah Nabi saw dan mengingat bulan Ramadhan sebagai bulan Al-Qur'an. Terlebih lagi, bulan Ramadhan merupakan bulan keberkahan di mana pahala ibadah dan amal shalih dilipatgandakan. Maka, pahala tadarus Al-Qur'an di bulan Ramadhan lebih banyak lagi dibandingkan dengan bulan lainnya.
Sorenya, Ustaz Yusran yang juga sebagai ketua PC Muhammadiyah Syah Kuala Banda Aceh mengisi ceramah dan dialog interaktif di Radio Istiqamah Arun 102,7 FM pada pukul 17.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Ustaz Yusran menjelaskan topik ceramah dan dialog interaktif yang telah ditentukan oleh pihak radio yaitu "Meneladani Nabi Saw Dalam Membangun Masyarakat Madani".
Di sela-sela ceramahnya di radio yang disiarkan langsung dari studio Radio Istiqamah Arun di masjid Istiqamah Arun, disediakan waktu dialog interaktif antara pendengar sekaligus penanya dengan ustaz Yusran sebaagai narasumber berupa tanya jawab (diskusi) terkait dengan topik yang dibicarakan. Acara ceramah dan dialog interaktif ini dipandu oleh 2 orang host/penyiar radio Istiqamah Arun yang bernama Irwan dan Joko Martanto.
Di akhir acara, penyiar radio Istiqamah meminta ustaz Yusran untuk menanyakan 2 pertanyaan berkaitan dengan ceramahnya kepada 2 orang pemirsa dengan menyediakan hadiah uang tunai sebanyak 100 ribu rupiah untuk masing-masing pemirsa yang bisa dijawabnya dengan benar.
Terakhir, ustaz Yusran yang juga sebagai dosen Fiqh dan Ushul Fiqh pada Pascasarjana UIN Ar-Raniry mengisi ceramah tarawih ba'da shalat Isya dan sebelum shalat Tarawih dengan topik "Keutamaan Tadarus Al-Qur'an".
Dalam ceramahnya ini, ustaz Yusran menjelaskan berbagai keutamaan tadarus Al-Quran lengkap dengan dalil-dalilnya yang shahih. Pembahasan ini sangat terkait dengan ceramah zhuhur disampaikannya sebelumnya yang belum dijelaskan pada saat itu. Ceramah tarawih ini berlangsung lebih kurang 20 menit. Setelah itu, dilanjutkan dengan shalat tarawih dan witir berjama'ah. [ril/syahid/voa-islam.com]