JAKARTA (voa-islam.com) – Isu politik uang di Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur semakin santer. Dikabarkan banyak pihak berkepentingan, termasuk orang-orang dengan paras asing berkeliaran di hotel-hotel di sekitar lokasi Muktamar dan di Surabaya membawa koper berisikan uang untuk para delegasi Muktamar.
“Muktamar NU ke-33 ini sangat strategis, karena salah satu agenda Muktamar adalah forum Bahtsul Masail. Dalam forum Bahtsul Masail ad Diniyyah al Waqi’iyah akan dibahas hukum bagi pemimpin yang mengingkari janji. Dalam kata lain, hukum bagi pemerintahan Jokowi-JK,” jelas Direktur Eksekutif NCID Jajat Nurjaman, Senin, (03/08).
Jika alim ulama NU mengatakan rezim Jokowi-JK harus diturunkan dengan people power, tidak perlu menunggu lama untuk jutaan umat membanjiri Jakarta. Tidak banyak organisasi yang mampu gulingkan pemerintahan yang jelas dzolim ini, NU adalah salah satunya
Menurut Jajat, forum Bahtsul Masail ad Diniyyah al Waqi’iyah dapat menyampaikan ke Komisi Rekomendasi NU bahwa pemerintahan Jokowi-JK dinilai sebagai pemerintahan zalim karena telah melanggar banyak janji kampanye. Selanjutnya Komisi Rekomendasi NU dapat merekomendasikan penggulingan pemerintahan.
Mereka yang berkepentingan untuk mempertahankan pemerintahan sekarang sedang berusaha melobi pimpinan NU agar tidak membicarakan, apalagi mengeluarkan rekomendasi tersebut. Lobi dilakukan dengan segala cara termasuk dengan pemberian uang tunai ribuan Dollar AS dan Singapura.
“NU sangat strategis karena memiliki pengikut yang sangat banyak. Jika alim ulama NU mengatakan rezim Jokowi-JK harus diturunkan dengan people power, tidak perlu menunggu lama untuk jutaan umat membanjiri Jakarta. Tidak banyak organisasi yang mampu gulingkan pemerintahan yang jelas dzolim ini, NU adalah salah satunya. Banyak rakyat sekarang menunggu apa kata pimpinan NU,” tutup Jajat. [abp/pribumi]