View Full Version
Sabtu, 15 Oct 2016

Musibah Garut Undang Kepedulian Sekolah

JAKARTA (voa-islam.com) - Banjir bandang akibat luapan air Sungai Cimanuk di Garut pada Selasa (20/9) malam, membuat puluhan gedung sekolah kebanjiran dan ribuan muridnya jadi korban.

Menurut catatan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, sekitar 2.500 pelajar terganggu pendidikannya akibat banjir bandang. Mereka merupakan murid dari 24 sekolah tingkat TK, SD, SMP, dan SMA. Termasuk TK Nurul Hidayah Karangpawitan, Madrasah Ibtidaiyah MI Al-Qomar Tarogong Kidul, SDIT Muhammadiyah Tarogong Kidul, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) A dan C Lapangan Paris. 

Para pelajar juga kehilangan seragam dan peralatan sekolahnya, baik yang di rumah maupun di sekolah masing-masing. Misalnya, sebanyak 123 dari total 928 murid SMPN 3 Tarogong Kidul kehilangan rumah, rusak rumah dan seisinya, bahkan ada yang kehilangan anggota keluarganya.

Mengingat pentingnya pendidikan, Ketua Umum Dewan Dakwah menginstruksikan agar Posko LAZIS Dewan Dakwah Peduli Garut yang dibuka sejak Rabu (21/9) memrioritaskan program pendidikan.

‘’Selenggarakan pendidikan alternatif darurat dan sediakan seragam serta perlengkapan sekolahnya. Anak-anak tidak boleh berhenti sekolah,’’ tutur Moh Siddik, Ketua Umum Dewan Dakwah.

Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Dakwah Ade Salamun, memaparkan, program Posko LAZIS Dewan Dakwah Peduli Garut fokus pada distribusi logistik berupa makanan siap santap, pakaian, dan dropping air minum, serta pendidikan anak.

Sasaran distribusi logistik adalah titik-titik pengungsi dan posko-posko bantuan.

Sedang program pendidikan meliputi gotong royong membersihkan areal sekolah dan pemberian bantuan perlengkapan sekolah yang dikemas dalam Paket Bebungah Barudak Garut. Paket berupa tas berisi seragam, sepatu, dan alat tulis.

‘’Agar anak-anak tetap senang dan bersekolah dalam kondisi darurat, kami juga menyelenggarakan Sekolah Hatiku Senang. Materinya lebih banyak berupa trauma healing dalam format dongeng dan games,’’ jelas Agung Gumelar, koordinator Posko LAZIS Dewan Dakwah.

Program-program Posko LAZIS Dewan Dakwah itu digerakkan oleh para relawan dari Badan Eksekutif Mahasiswa STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) M Natsir Jakarta, Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Jawa Barat, LSM Creavill Garut, komunitas mahasiswa psikologi Garut ‘’Ruang Mengabdi’’,  dan Tim LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) Bandung Raya.

Sasaran program pendidikan Posko LAZIS Dewan Dakwah antara lain SMP dan SMA PGRI Garut, MI Al-Qomar Haur Panggung, SDN Sukaratu 1 Banyuresmi, SMPN 2 Banyuresmi, dan anak-anak pengungsi di Leuwidaun, Jayawaras serta Padamukti, Pasirwangi.

Alhamdulillah, program pendidikan tersebut mendapat dukungan luas termasuk dari sekolah dan perguruan tinggi serta komunitas alumninya. Misalnya dari mahasiswa Fakultas Keguruan dan Tarbiyah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang menitipkan bantuan berupa perlengkapan kebutuhan sehari-hari untuk korban bencana pada 24 September 2016.

Bantuan juga datang dari Jamiyyah Al Azhar 14 Semarang. Donasi berupa Mushaf Qur’an, uang, komputer, sepatu, dan baju pramuka, diserahkan langsung oleh Kepala Sekolah SMP Al Azhar 14 Semarang, Ny Yani Mulyani, pada Ahad (2/10) siang.

Alumni SMPN 201 Cengkareng, Jakarta Barat, yang tergabung dalam Komunitas 87, datang ke posko LAZIS Dewan Dakwah di komplek Yayasan Al Husna Jl Gordah Jayawaras pada Ahad (2/10) pagi.

SDIT Menara Kuwait Tambun, Jawa Barat, selain uang donasi belasan juta, juga  menyampaikan bantuan logistik dan pakaian dari para murid serta guru sekolah yang didirikan Dewan Dakwah itu. Bantuan diantar oleh perwakilan guru pada Ahad (25/9) dini hari.

SD Pelita Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tak ketinggalan menggalang donasi dari murid. Penghimpunan sumbangan sukarela berlangsung selama empat hari. Hingga Jumat, 30 Oktober 2016, terkumpul donasi hampir Rp 20 juta. Ini berasal dari 643 anak, 20 kelas dari kelas 1 hingga 6.

"Alhamdulillah, kami sudah terbiasa menghimpun infak Jumat. Juga infak khusus seperti untuk bantuan sosial seperti bencana alam gunung meletus, banjir, gempa, dan lain-lain,’’ ujar Ny Masturi, kepala sekolah SD Pelita Pasar Minggu kepada M Rizqi dari LAZIS Dewan Dakwah, saat menyerahkan sumbangan untuk Garut, Jumat (30/9).

Selasa (4/10), Pengurus Yayasan Al Qolam, Muhsin MK, menyerahkan donasi peduli Garut yang dihimpun dari para murid SDIT dan SMPIT Al Qolam Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

‘’Kita turut menyampaikan innalillahi atas musibah Garut, tapi di sisi lain juga alhamdulillah musibah ini menggugah kepedulian para murid untuk menolong sesamanya,’’ tutur Muhsin. [nurbowo/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version