View Full Version
Selasa, 22 Sep 2015

Al Hambra, 700 Tahun yang Lalu dan Kini (Bagian 1 dari 2)

Oleh: Rahmah Rahimah Thaib

Taman Alhambra, Granada adalah keindahan surga dunia. Tentu saja ini hanyalah imajinasi manusia yang terbatas karena keindahan dan kemegahan taman Al Hambra telah mencuri hati penduduk muslim dan ilmuwan muslim masa itu. Karena keindahannya inilah, taman Al Hambra menyebabkan banyak manusia terlena dengan keindahan dan gemerlapnya dunia. Mereka terlalu cinta dunia hingga tanah ini direbut secata paksa. Saya pun memandang Alhambra dengan kepedihan yang tak terlukiskan. Tafakur sambil berdoa.

Tanah Andalusia yang direbut paksa adalah puncak dari perjuangan karena datangnya musim dingin yang berkepanjangan. Umat Islam yang terkepung dalam benteng tidak bisa keluar untuk mendapat suplai makanan. Rakyat kelaparan bahkan banyak yang meninggal karena beratnya musim dingin tanpa pasokan makanan yang cukup. Pada saat itulah qadarullah terjadi, Sultan Boabdil memilih menyerahkan Granada untuk mengakhiri kesengsaraan rakyatnya.

Saya menangisi kaum muslim yang diusir, disiksa dan dibantai dari tanah Andalusia ini. Ya hari ini kita masih menyaksikan saudara-saudara kita tercabik-cabik di negerinya, di Syria, Irak, Palestina, Yaman, dan lain-lain. Muslim kini terusir dari tanahnya sendirin dan meraung-raung memohon pertolongan.

Ya Allah jangan jadikan kami cinta dunia dan menjadi budak dunia sehingga hati ini lupa untuk menolong saudara-saudara kami yang terusir dan terbunuh dari tanahnya.

Allahuman surna muslimiiina wal muslimaaat Amiin


latestnews

View Full Version