View Full Version
Jum'at, 11 Dec 2015

Kisah Mualaf: Nicholas dari Amerika Mendapat Hidayah di Gaza

Dua tahun lalu, tepatnya pada 2013 Nicholas Lillard asli Amerika akhirnya memutuskan masuk Islam setelah beberapa saat tinggal di Gaza. Ia mengambil keputusan besar ini setelah menyaksikan sendiri Islam yang mulia terpancar pada perilaku teman-temannya warga Gaza, Palestina.

Nicholas bersyahadat hari Kamis di Pengadilan Islam Syariah, di pusat kota Gaza. Kemudian hari Jumat esoknya, ia mengumumkan berita gembira ini di Masjid Al Mustafa, wilayah barat kota Gaza. Setelah salat Jumat usai, seluruh jamaah salat mengucapkan selamat pada Nicholas dengan penuh kehangatan dan persaudaraan dalam Islam. Mereka mengucapkan selamat datang dan memulai hidup baru sebagai muslim kepada laki-laki yang dua tahun lalu berusia 33 tahun ini.

Setelah masuk Islam, Nicholas mengubah namanya menjadi Abdul Karim. Ia betul-betul merasa yakin bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang hak setelah berbaur dengan orang Palestina dan menjadi saksi akhlak mereka sehari-hari.

“Awalnya saya terkesan sekali dengan perilaku orang-orang Palestina. Kemudian saya mulai tertarik dan banyak bertanya tentang gerakan mereka ketika beribadah (salat-red). Berikutnya saya membaca banyak hal tentang agama ini hingga paham dan benar-benar mempengaruhi diri saya,” kata Nicholas.

Nicholas yang namanya sekarang sudah menjadi Abdul Karim, pertama kali datang ke Gaza dalam rangka menjadi delegasi solidaritas terhadap Palestina. Ternyata takdir membuat dia tinggal lebih lama di Gaza karena tersentuh oleh perjuangan orang-orang di sana. Dia memutuskan akan menyuarakan apa yang terjadi di Gaza dengan segenap penderitaan mereka akibat agresi dan penjajahan Israel.

Untuk mengabdikan dirinya, ia pun ditunjuk sebagai pengajar bahasa Inggris di Universitas Al Aqsha, Gaza. Dengan profesi barunya ini, cita-citanya untuk tinggal berdampingan dengan rakyat Gaza menjadi nyata. Wallahu alam. (riafariana/alray/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version