View Full Version
Sabtu, 12 Dec 2015

Saat Ungkapan Bijak Motivator Lebih Digemari daripada Al Quran

Voa-islam.com- Munculnya para trainer hebat dan motivator handal dewasa ini, dengan berbagai slogan dan kalimat inspiratifnya membuat kalangan muda Islam tertarik  dengan style mereka. Tentu saja ini adalah sebuah blunder yang fatal bila hal itu sampai mengesampingkan Al Quran itu sendiri.

Kalimat-kalimat bijak dan solutif yang dirangkai oleh para motivator begitu banyak menyedot perhatian para remaja Islam untuk masuk lebih dalam.  Karena di tengah gersang keimanan dan kelabilan jati diri membuat remaja islam berbondong-bondong mengikuti pelatihan atau training yang menjanjikan kesuksesan secara instan.

Di sisi lain mereka enggan dan malas untuk membuka Al Quran yang tersimpan rapi di almarinya. Mereka mengacuhkan setiap terdengar murotal diputar. Mereka juga terang-terangan menolak bila diajak ikut kajian. Sungguh ironis!

Sebenarnya Rasululloh telah mengisyaratkan dalam sebuah riwayat yang diabadikan oleh Imam Hakim, bersangkutan kondisi ini.

مِنْ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ تُرْفَعَ الأَشْرَارُ وَ تُوْضَعَ الأَخْيَارُ وَ يُفْتَحَ الْقَوْلُ وَ يُخْزَنَ الْعَمَلُ وَ يُقْرَأُ بِالْقَوْمِ الْمَثْنَاةُ لَيْسَ فِيْهِمْ أَحَدٌ يُنْكِرُهَا قِيْلَ : وَ مَا الْمَثْنَاةُ ؟ قَالَ : مَا اكْتُتِبَتْ سِوَى كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ

“Di antara (tanda) dekatnya hari kiamat adalah dimuliakannya orang-orang yang buruk, dihinakannya orang-orang yang terpilih (shalih), dibuka perkataan dan dikunci amal, dan dibacakan Al-Matsnah di suatu kaum. Tidak ada pada mereka yang berani mengingkari (kesalahannya)”. Dikatakan: “Apakah Al-Matsnah itu ? beliau menjawab: “Semua yang dijadikan panduan selain kitabullah ‘Azza wa Jalla.”  (HR. Al-Hakim).

Yah  Al-Masnah, itulah sebuah ungkapan menarik nan bijak yang keluar dari para penyair atau tokoh idola, akan tetapi  jauh dari nilai keislaman karena tidak berpegang  terhadap wahyu Allah yaitu Al Quran Al Karim.

Coba telitilah dengan benar, siapakah mereka? Apakah mereka bagian dari para ulama yang memahami tentang  aturan Islam? Apakah mereka adalah orang zuhud yang meninggalkan mewahnya  dunia ? Atau mereka adalah budak dunia yang hanya kita kenal dari televisi dan media sosial, tanpa pernah paham siapa sebenarnya mereka? sungguh ini adalah sebuah keteledoran yang membahayakan.

Sedangkan Rasulullah telah menasehati kita untuk berhati-hati dengan kondisi di akhir zaman, karena banyak orang yang mengaku serba bisa dan berbicara sembarangan tanpa berpikir panjang. Mereka berbicara agama tanpa ada dasar dari Al Quran dan as-sunah.

Imam Ibnu Majah meriwayatkan di dalam Sunannya :

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami. Dia berkata; Yazid bin Harun menuturkan kepada kami. Dia berkata; Abdul Malik bin Qudamah al-Jumahi menuturkan kepada kami dari Ishaq bin Abil Farrat dari al-Maqburi dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).

Umat Islam tak bangga lagi dengan siroh nabawiyah, tidak paham dengan tangguhnya kehidupan para sahabat dan alimnya para salafus sholeh mengejar ilmu. Mereka telah bangga dengan kisah-kisah sukses kaum barat, percaya diri dengan kehidupan yang sekuler, dan mereka menganggap remeh para ulama. Mengapa hal ini terjadi? Karena mereka mengikuti para ruwaibidhoh.

Syaikh Yusuf bin Abdillah bin Yusuf Al Wabil, dalam kitabnya Asraatus Saa’ah , beliau menuliskan bab “ mengambil ilmu dari orang bodoh” dimana ini adalah tanda-tanda kiamat yang sudah mulai dekat. Karena umat Islam lebih gemar belajar dengan para trainer atau motivator yang notabene jauh dari paham masalah dienul Islam daripada mengambil ilmu dari para ulama.

Diriwayatkan oleh imam Abdullah Ibnu Mubarak, dengan sanadnya dari Abu Umayyah Al Jumahi, bahwasanya Rasululloh bersabda: “Ada tiga hal yang termasuk tanda tanda kiamat, salah satunya ilmu diambil dari AS SHOGIR” kitab Az Zuhud karya Ibnu Mubarok.

Imam Ibnu Mubarok pernah ditanya tentang makna AS SHOGIR, lalu beliau menjawab “Mereka adalah orang-orang yang berkata dengan akalnya sendiri, adapun anak kecil yang diambil riwayatnya oleh orang dewasa, maka sesungguhnya mereka bukan anak kecil.”

Maka berhati-hatilah dalam mengambil ilmu serta perkataan seseorang,  karena tidak semua orang yang cakap berkata tentang agama kata-katanya mudah untuk kita ambil. Akan tetapi ambillah nasehat dan hikmah dari para ulama yang telah teruji keilmuan-nya dan keistiqomahan dalam membela islam.

Berhati hatilah dalam mendatangi sebuah majelis, tainer, atau acara motivasi apa saja. Lihat siapa yang berbicara, apakah dia mempunyai latang belakang keagamaan yang mencukupi atau tidak? Minimal cobalah tanya kepada yang lebih paham dan kenal, agar kita tidak salah mengambil idola. Karena sesungguhnya, cukuplah Rasululloh menjadi tauladan kita.

Bukan terlarang juga mendatangi acara tersebut, akan tetapi janganlah kita gegabah dalam mengambil ilmu Islam. Karena sejatinya ilmu Islam itu ada pada ulama yang lurus tauhidnya. Belajarlah di halaqoh mereka meski dengan gaya dan kesederhanaannya. Karena sesungguhnya keberkahan itu ada pada doa para ulama kita, insyallah.[Protonema/voa-islam]

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version