View Full Version
Jum'at, 02 Aug 2019

Milenial Menyambut Dzulhijah, 3 Amalan Praktis yang Istimewa

 

Oleh: Siti Rahmah

Kalau bicara istimewa, biasanya apa yang tergambar di benak kamu dear? Yups right! Sesuatu yang spesial, menarik sehingga semua orang ingin mendapatkannya. Misalnya, kamu jalan-jalan ke pasar, terus kamu lihat ada perhiasan yang bagus dan istimewa. Kira-kira apakah kamu cukup dengan melihatnya saja, puaskah kamu hanya memandangi dari balik kaca? Atau kamu berusaha mendapatkan perhiasan yang istimewa tersebut? Kalau aku sich pasti akan berusaha mendapatkannya.

Sahabat muda voa-islam, sama seperti perhiasan dengan keindahan dan keistimewaannya tersebut, bulan Dzulhijjah pun memiliki keistimewaan dan keutamaan. Apa saja keutamaannya? Kita kenali yuk, biar kita tertarik untuk meraihnya.

Sebagaimana yang digambarkan dalam sabda Rasulullah Saw.

"Setiap tahun memiliki 12 bulan, di dalamnya terdapat empat bulan yang disucikan yaitu, Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab." (Mutafaqun alaihi)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah ra, Rasulullah Saw bersabda;

"Hari yang paling utama di dunia adalah hari sepuluh Dzulhijjah.” (Shohihul Jami’)

Karena begitu istimewanya 10 hari di bulan Dzulhijjah, Allah SWT sampai bersumpah dalam firmanNya yang terdapat dalam Al-Qur'an surat Al Fajri. "Dan demi malam yang sepuluh.” (Qs. al-Fajr: 2)

Mufasir seperti Imam Ibnu Katsir dan Imam Ibnu Razaq juga mayoritas ulama bersepakat bahwa yang yang disebut sepuluh malam dalam surat Al Fajri adalah malam-malam beserta siangnya yang ada pada bulan Dzulhijjah.

Dengan segala keistimewaan itu lantas bagaimana agar kita bisa mendapatkannya? Jawabannya sich simple, yaitu beramal. Beramal dengan apa? Tentu saja dengan amal yang diperintah untuk dilakukan di bulan-bulan tersebut. Apa saja amalnya?

Pertama; Laksanakan ibadah haji, karena bulan Dzulhijjah sendiri diambil dari kata dzul yang bermakna pemilik dan hijjah yaitu yang melaksanakan ibadah haji. Jadi bulan Dzulhijjah adalah bulan yang di dalamnya memiliki aktifitas ibadah haji. Eh kamu dear jangan merasa tabu dan malu ngomongin ibadah haji, seolah-olah itu urusan orang-orang yang sudah tua atau senja. Kalau kamu berpikir begitu berarti kamu salah, karena ibadah haji sendiri adalah kewajiban untuk manusia yang sudah baligh. Termasuk kewajiban bagi kamu generasi millenial. Hal ini di dasarkan pada firman Allah SWT. "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah."(QS. Al Imran 97)

Jadi, kalau kamu sudah sanggup melaksanakan ibadah haji ke baitullah berarti kamu termasuk yang sudah wajib melaksanakan ibadah haji. Sayangnya kalau di negeri Indonesia, sebenarnya banyak yang sudah sanggup melaksanakan ibadah ini tapi tertahan karena birokrasi politik sehingga harus nunggu sampai sepuluh tahun, ah miris dech. Beneran keburu tua ya.

Kedua; Amalan yang bisa kamu lakukan untuk mereguk keistimewaan bulan dzulhijjah adalah dengan memperbanyak melakukan amalan sholih. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw,

 "Tidaklah ada hari-hari di mana amal shalih di dalamnya lebih dicintai Allah dibanding hari-hari ini (yakni 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah)’. Lalu para sahabat berkata, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya kemudian semuanya itu tidak kembali lagi (yakni mati syahid).” (HR. Bukhari)

Amal Sholih itu apa saja? Kalau dalam Al Qur'an setelah seruan beriman biasanya dilanjutkan dengan perintah beramal sholih. Seperti memperbanyak sholat, puasa, dzikir, infak dan baca Qur'an. Memperbanyak sholat bukan bermakna menambah rakaat sholat wajib kamu ya dear, tapi maksudnya kamu menambah dengan sholat-sholat sunnah. Seperti rawatib, dhuha, tahajud. Begitupun dengan bacaan Qur'an, kalau kamu biasanya tadarus sehari setengah juz berarti mulai sekarang nambah jadi satu juz. Begitu pun dengan Infaq dan dzikir, kamu harus mengupayakan adanya penambahan, diantara bacaan yang harus diperbanyak adalah bacaan takbir. Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwasanya,

 "Ibnu Umar dan Abu Huroiroh ra keluar ke pasar pada 10 hari (pertama) Dzulhijjah sambil bertakbir dan orang-orangpun bertakbir dengan takbir mereka berdua.”

Amalan sholih berikutnya yang perlu kamu tambah adalah puasa. Tentang puasa di bulan Dzulhijjah ini, banyak sekali hadist yang meriwayatkannya. Sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud no. 2437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Inilah amalan-amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah ketika memasuki bulan dzulhijjah, dalam riwayat lain Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada hari-hari lain yang lebih disukai Allah SWT daripada 10 hari pertama di bulan Zulhijah.” Puasa di siang harinya adalah sama dengan puasa setahun penuh, dan ibadah di malam harinya setara dengan ibadah di malam Laylat al-Qadar. (Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadits tentang keutamaan puasa tarwiyah dan Arafah juga banyak diriwayatkan. Salahsatunya adalah sabda Rasulullah,

 "Puasa Arafah) menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim)

Dengan segala keutamaan itu sayang donk ketika kita memasuki bulan Dzulhijjah ini tapi kita tidak bisa mereguk keistimewaannya. So, dear jangan disia-siakan kesempatan ini. Tidak ada jaminan lho tahun depan kita bisa bertemu dengan bulan agung ini. Karena ajal tidak pernah memandang usia. Jadi kamu jangan merasa masih muda terus boleh lalai gitu, padahal kematian sejatinya selalu mengintai.

Ketiga; Amalan yang spesial yang hanya bisa dilakukan di bulan dzulhijjah adalah menyembelih hewan qurban. Inget ya rumus di atas, jangan kegeeran masih muda jadi amalnya nanti-nanti. Justru masalah amal itu kita harus persiapkan sebanyak-banyaknya, mumpung masih muda. Kalau kamu sudah mampu berqurban maka lakukanlah, sambutlah seruan Allah. Anak muda millenial kan banyak yang sudah sukses jadi jangan pelit untuk beramal. Inget nich ancaman Rasulullah bagi orang yang pelit,

 "Siapa yang memililki kelapangan namun dia tidak berqurban maka jangan mendekat ke masjid kami.” (HR. Ahmad & Ibn Majah dan dihasankan Al Albani)

Sedih banget donk tidak boleh mendekati masjid, padahal masjid itu rumah Allah, tempat kita bersujud, menyerahkan ketundukan totalitas kepada Allah. Kalau tidak boleh ke masjid lalu mau ibadah ke mana? Makanya kalau kamu merasa hamba Allah, merasa sudah mampu berqurban, sambutlah seruanNya. Oke?

Luar biasa kan keutamaan bulan dzulhijjah itu?  Kalau kamu ingin mereguk keistimewaannya, maka lakukanlah amalan-amalan di atas. Semoga Allah memberi kemudahan. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version