View Full Version
Sabtu, 31 Aug 2019

Smart dan Taat Syariat, Hebat!

 

Oleh: Desi Wulan Sari

Remaja adalah masa seorang anak mencari jati diri. Ia ingin menujukkan siapa dirinya dan bagaimana lingkungan menerima keberadaannya di tengah-tengah masyarakat.

Hakikatnya, dalam Islam sebenarnya tidak mengenal istilah masa remaja. Islam mengenal masa baligh dan pra-baligh. Masa baligh adalah masa seorang muslim sudah terbebani hukum Islam, sehingga sudah memiliki kewajiban untuk melaksanakan syariat Islam yang terbebankan. Sementara masa pra-baligh adalah masa anak-anak yang tidak ada beban hukum kepadanya.

Masa ini dalam proses berlatih untuk taat kepada aturan-aturan Allah. Oleh karenanya masa ini dibutuhkan peranan orang tua untuk memahamkan anak hukum-hukum syariah. Sekolah dan tempat belajar agama juga harus memiliki kurikulum dalam menyiapkan generasi dambaan umat. Karena tanpa persiapan ilmu pada masa pra-baligh, maka dapat ditebak bagimana mereka akan menjalani kehidupan tanpa arah dan pegangan hidup seorang muslim, yaitu jalan kehancuran bagi generasi muda di zaman ini.

Sebagai remaja muslim seharusnya menyadari bahwa Rasulullah adalah teladan yang patut mereka tiru. Ketaatan kepada Allah adalah cermin perilaku sehari-hari, sehingga aktivitas remaja adalah aktivitas yang penuh dengan ketaatan kepada Allah. Semangat dalam menuntut ilmu, berbakti kepada kedua orang tua, tutur kata yang terpancar dari akhlak seorang muslim dan bahkan sebagai remaja yang saling peduli dan mengingatkan kepada sesama.

Bagaimana mungkin bila kita tidak jatuh cinta pada remaja dengan kriteria seperti ini, yang taat syariat. Remaja yang selalu melindungi dirinya karena takut pada perintah Allah,  demi menjaga kehormatan dirinya sebagai seorang  muslim. Banyak karakter bernilai tinggi yang ditawarkan dalam dirinya. Tetapi jangan lupa, karakter dan kepribadian remaja yang selalu membuat jatuh hati siapa pun yang melihat kepribadiannya harus dibina sejak dini dan menanamkan kecintaan pada Rabb sang pencipta alam semesta ini.

Adapun karakter remaja muslim yang harus dimiliki ada 6, antara lain:

✓Pertama, remaja yang selalu menyeru kepada alhaq (kebenaran).

✓Kedua, mereka mencintai Allah dan Allah pun mencintai mereka.

✓Ketiga, mereka saling melindungi dan saling mengingatkan satu sama lain serta taat menjalankan ajaran agama.

✓Keempat, mereka adalah remaja yang memenuhi janjinya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

✓Kelima, mereka tidak ragu-ragu dalam berkorban dengan jiwa dan harta mereka untuk kepentingan Islam.

✓Keenam, remaja yang (tumbuh) selalu beribadah kepada Allah dan hatinya senantiasa terpaut dengan masjid.

Melalui remaja dengan karakteristik di atas, sejatinya Islam mampu menyingkirkan segala macam bentuk kekuatan kedzaliman. Karena Kemaksiatan masif sedang ditawarkan oleh  sistem sekuler saat ini dengan 3F nya (Food, Fashion, and Fun). 

Godaan yang Mematikan

Layaknya racun, 3F (food, fashion, and fun) ini juga bisa dikatakan racunnya para remaja era sepilis. Terlebih sistem sekulerisme sedang disebarkan secara masif dengan tujuan merusak pemikirian dan ideologi hidup remaja muslim yaitu menawarkan gaya hidup bebas dan menyenangkan. Kelemahan Iman dan kurangnya pemahaman akan bahaya racun sekuleris, para remaja muslim  akan mudah jatuh dalam perangkap kemaksiatan.

Godaan kesenangan yang ditawarkan lambat laun  akan mematikan rasa keimanan, bertoleransi dengan kemaksiatan, dan pemikiran yang semakin sempit bagi remaja  muslim manapun saat dihadapkan dengan musuh Islam zaman milenial ini.

Adapun 3F yang dimaksud antara lain:

Food: Dengan aneka jenis makanan yang secara kesehatan merusak, namun harganya mahal, dan bisa jadi pula kehalalannya dipertanyakan.Islam telah menyatakan bahwa apa yang dimakan bisa membentuk sesoerang. Makanan yang haram masuk ke dalam tubuh akan merusak jiwanya. Orang Islam saat ini, kehati-hatian terhadap apa yang dimakan pun semakin sedikit. Tidak peduli lagi mana halal mana haram, yang penting enak dan bergengsi. Atau bahkan makanan sehari-hari pun tidak dipertanyakan kehalalannya. Halal tidak hanya sekedar masalah bahan makanannya, namun juga cara mendapatkan makanan tersebut.

Fashion: Tidak hanya bicara soal pakaian. Mode, gadget dan kendaraan sekarang telah masuk ke jenis barang fashion. Bukan lagi membeli fungsi, namun membeli tampilan. Pakaian sangat ala barat bisa dilihat di negeri-negeri timur. Bahkan para muslimah pun lebih suka mengikuti modenya daripada fashion Islam yang telah dipersepsikan kuno-ketinggalan jaman. Perempuan menjadi objek utama perang fashion ini. Meski laki-laki tidak juga luput, namun dampak perang pemikiran mengenai fashion ini benar-benar sangat terlihat di kalangan perempuan.

Fun:  Hiburan, betapa hiburan masa kini benar-benar telah menjauhkan seseorang dari agamanya. seperti pacaran, musik, game, Dll. Membuat umat  lupa waktu, hingga lupa shalat hanya karena sedang jalan-jalan entah dimana atau sedang ada acara apa. Atau mengakhirkan shalat yang sebenarnya bisa dilakukan ketika nonton acara, padahal lebih tau mana yang harus di dahulukan. Jadwal film yang nabrak waktu shalat (maghrib terutama). Bahkan perlu di pertanyakan pada organisasi atau acara-acara kampus yang tidak peduli waktu shalat. Yang memaksa menunda waktu shalat dan mengakhirkannya dengan alasan, acara belum beres. Atau sengaja menabraknya.

Kerusakan yang telah ditimbulkan 3F ini telah banyak memakan korban remaja diseluruh dunia. Seperti pergaulan bebas, hidup seenaknya tanpa aturan, korban pelecehan seksual, banyaknya penyakit karena makanan tidak sehat, penyimpangan seksual, narkoba, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi menjadi satu nilai lebih bagi seorang remaja muslim yang mampu bertahan dan dapat menepis  godaan-godaan racun tersebut dengan istiqomah dan mempertahankan harga diri, pemikiran, ketakwaan serta keimanan yang tidak tergoyahkan.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron [3]: 104).

Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bagi remaja muslim saat ini, para orangtua, pengajar, pendidik, ustaz, kyai dan cendekiawan muslim fokus dalam memberikan perhatian, bimbingan, dan kesempatan bagi mereka untuk berkiprah dalam masyarkat, menberikan pencerahan, motivasi atau dengan kata lain menjadi influencer remaja muslim, berbekal ilmu Islam yang kuat.  Remaja muslim taat syariat sebagai penggerak remaja lainnya dalam ketaatan untuk memerangi gaya hidup yang bukan datang dari Islam. Kembali kepada aturan Islam kaffah yang akan membawa keselamatan dunia dan akhirat bagi remaja Islam manapun di seluruh dunia.

Wallahu a'lam bishawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

 


latestnews

View Full Version