View Full Version
Rabu, 18 Mar 2020

Born To Be Leader, DNA Remaja Muslim

 

Oleh:

Qayyum AzZahra

Aktivis Dakwah Millenial, Siswi SMP

 

KRISIS kepemimpinan dan calon pemimpin tengah melanda negeri khatulistiwa.Generasi muda yang seharusnya memegang tongkat estafet kepemimpinan, masih banyak yang tak mempersiapkan diri, masih banyak yang ogah – ogahan asyik dengan dunianya sendiri. Berselancar di dunia maya, sibuk ngurusin sosial media atau hanyut dalam cerita cinta drama Korea.

Apa kabar generasi muslim kita hari ini? Sepertinya tak jauh beda kondisinya. Kebanyakan dari yang berkiblat pada kehidupan barat. Dari mulai gaya hidup “semau gua” (liberal), cara berbusana yang pamer aurat hingga urusan agama yang dipisahkan dari kesehariannya. Padahal sejatinya, Remaja Muslim itu seorang Leader bukan Follower!

 

#IstimewaSejakLahir

Sebelum kita gede, pasti kita semua pada pernah jadi bayi bahkan embrio. Semuanya berawal dari pembuahan sperma dan sel telur. Ada jutaan sperma yang saling berperang agar bisa masuk ke sel telur. Kamu bersaing dengan ratusan juta benih yang juga ingin lahir ke dunia. Berkompetisi berjuang antara hidup dan mati. Itulah kenapa kita sudah ditakdirkan istimewa sejak lahir.

 

#HidupSebagaiSeorangPemimpin

Sebagai seorang muslim, kita lahir bukan tanpa tujuan. Ada misi yang kita emban dari sang pencipta. Misi ini yang jarang kita sadari. Padahal Allah sudah mengingatkan kita dalam firmannya “ Dan aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaku “ (Qs. Adz Dzariyat : 56).

Jadi misi hakiki kita adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Berlomba – lomba meraih ridhonya dalam setiap perbuatan kita dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Di akhir hidup kita nanti bakal kembali kepadanya dan di mintai pertanggung jawab atas apa yang telah kita perbuat di dunia.

Itu artinya, selama hidup kita di biasakan memikul tanggung jawab. Inilah modal dasar karakter seorang pemimpin dalam Islam yang menyadari hidupnya nggak cuma di dunia, tapi juga di akhirat saat kita di kumpulkan pada hari perhitungan. Dan nggak mikirin dirinya sendiri alias Individualis.

Tanggung jawab yang kita pikul sebagai seorang muslim mencakup beberapa hal, diantaranya:

Pertama, bertanggung jawab kepada diri sendiri. Kita akan mempertanggung jawabkan atas semua perbuatan yang telah kita lakum. Ini yang nanti di pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Karena itu pilihan ada di tangan kita mau ambil yang baik atau yang buruk. Kita memimpin diri kita agar mampu menundukkan nafsu syahwat yang bisa menjerumuskan pada maksiat.

Kedua, bertanggung jawab kepada keluarga. Sebagai kepala keluarga memiliki tanggung jawab yang besar, menjaga semua anggota keluarganya supaya nggak kepeleset dalam lubang dosa bin maksiat.

Ketiga, bertanggung jawab terhadap masyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat, Islam mengajarkan kita  agar terhindar dari sikap individualis. Sebaliknya kita diwajibkan untuk peduli lingkungan dan bertanggung jawab menjaga masyarakat dari kemaksiatan yang semakin hari semakin merajalela.

Dari Abu Sa’id Al – Khudri R.A. berkata “ aku mendengar Rasulullah SAW. Bersabda, “barang siapa Siantar kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan linsannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah – lemah Iman.” (HR. Muslim).

Karakter pimpin dalam Islam dibangun dari kekuatan aqidah. Sehingga nggak mudah untuk menyerah dan mentalnya anti melehoy letoy. Sudah seharusnya menjadi remaja muslim, pemegang tongkat estafet kepemimpinan selanjutnya kita memantaskan diri dengan menempa diri dengan tsaqofah Islam, memiliki jiwa pantang menyerah dan gigih berjuang, memiliki mental berkontribusi dakwah bukan berdiam diri dan yang terpenting adalah menyadari bahwa kita terikat dengan hukum syara’, maka tunduk pada syariat adalah sebuah keharusan bukan pilihan.

Sudah bawaan dari lahir dan keimanan yang menjadikan kita sebagai pemimpin. Sebagaimana yang ditegaskan Rasulullah dalam sabda nya,”kalian semua adalah pemimpin dan seluruh kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin. Penguasa adalah pemimpin dan seorang laki-laki adalah pemimpin, wanita juga adalah pemimpin atas rumah dan anak suaminya. Sehingga seluruh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin.” (Muttafaqun Alaihi).

Kini saatnya kita segera bergerak memantaskan diri menjadi bagian dari generasi cemerlang yang menjadi ujung tombak perubahan ke arah yang lebih baik sebagai Agen Of Change. Mari kita hiasi hari-hari kita dengan aktivitas gaji dan dakwah. Agar hidup makin berarti dan penuh berkah. Karena kita dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin. Born To Be Leader. Berangkat!*


latestnews

View Full Version