View Full Version
Rabu, 19 Aug 2020

Merdeka Gender, Kebebasan yang Kebelinger!

 

Oleh: Vinci Pamungkas

Oscar Lawalata akhirnya memutuskan untuk menjadi perempuan. Berita ini diungkapkan ibunya sendiri, Reggy Lawalata di kanal youtube mereka, The Lawalatas. Reggy menyatakan bahwa dia mendukung sepenuhnya apapun yang diputuskan oleh anak sulungnya itu. Termasuk keputusan besar untuk mengubah gender. (tribunnews.com)

Oscar bukan selebriti Indonesia pertama yang memutuskan untuk mengubah gendernya. Ada penyanyi cilik Dena Rachman, Millen Cyrus keponakan Ashanti, artis senior Dorce Gamalama, dan sejumlah selebriti lainnya.

Berita ini, tidak membuat publik kaget. Pasalnya Oscar memang dikenal sebagai laki-laki kemayu. Didukung dengan perawakannya yang tinggi langsing dan wajah lancip yang mirip Dian Sastro, membuat Oscar terlihat cantik layaknya seorang perempuan. Apalagi profesinya sebagai desainer yang kerap membuat mereka berperilaku feminim, klop sudah salah kaprah orientasi gender Oscar.

Meskipun tidak kaget dengan keputusan Oscar, namun masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim jelas menentang perbuatannya. Ini menyalahi kodrat dan menentang takdir Allah Swt. Perbuatan ini dianggap sebagai dosa besar walaupun Oscar bukanlah muslim. Sayangnya, perasaan mayoritas masyarakat ini tertutupi oleh opini segilintir orang. Suara keluarganya dan sahabat-sahabatnya yang mendukung habis-habisan, dieksploitasi berlebihan oleh media.

Merdeka gender dianggap sebagai bagian dari kebebasan bertingkah laku.  Hak asasi manusia (HAM) adalah salah satu yang diperjuangkan oleh para liberalis yang memuja kebebasan. Mereka yang tidak setuju dengan ide kemerdekaan gender ini, akan dicap intoleran dan melanggar HAM. Ucapan ini sama dengan mengatakan bahwa Islam agama tanpa toleransi. Padahal Islam mengatur kebebasan agar tidak kebablasan.

Kebebasan tentu ada dalam Islam, hanya saja harus sesuai koridor syariat. Pengaturan ini semata-mata untuk kebaikan manusia. Allah Swt sebagai pencipta manusia, paham benar dengan sifat manusia. Jika kebebasan manusia dibiarkan sesuai hawa nafsu, maka kerusakanlah yang akan dituai. Allah Swt berfirman:

{إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي}

“Sesungguhnya nafsu (manusia) itu selalu menyuruh kepada keburukan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabku” (QS Yusuf; 53).

Dan firmanNya:

{وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَوَاتُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ}

“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu manusia, maka pasti binasalah langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka peringatan (untuk) mereka (alquran) akan tetapi mereka berpaling dari peringatan tersebut” (QS Al-Mukminun; 71).

Mengubah gender adalah perbuatan yang berasal dari hawa nafsu manusia. Merasa bahwa jiwa mereka perempuan tapi terperangkap dalam tubuh laki-laki atau sebaliknya. Allah menciptakan manusia dengan jenis kelaminnya masing-masing dan tidak mempermasalahkannya. Allah tidak akan meminta pertanggungjawaban dari manusia. Yang akan dihisab adalah amal ibadahnya sebagai laki-laki atau perempuan kepada Allah Swt. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version