View Full Version
Kamis, 17 Dec 2020

Hadapi Fakta Brutal, Bagaimana agar Tak Terpental?

 

Oleh: Sunarti

Konsep Landak. Sudah pernah dengar?

Landak merupakan herbivora yang sangat menyukai daun dan batang kayu utamanya kulit kayu. Hewan yang sering dianggap hama oleh petani ini, memiliki bulu seperti duri-duri. Dengan bulu seperti jarum inilah si landak menjaga pertahanan.

Hewan yang memiliki gigi seri lebih panjang di depan ini mampu menghempaskan duri-duri pertahanannya ke tubuh predator lawan yang berusaha mendekatinya. Duri-duri pertahanan tersebut dapat terlepas dan menancap pada tubuh si lawan. Duri-duri yang hilang tersebut akan diganti dengan duri-duri yang baru.

Hal lain yang dilakukan landak adalah ia segera menggulung dirinya saat merasa terancam oleh musuh. Landak bisa menjadi bola berduri yang tidak bisa ditembus oleh musuhnya dalam hal ini binatang rubah yang sering mengancam nyawanya. Landak melakukan hal ini secara terus-menerus hingga musuhnya kalah.  

Cerita ini memberikan pesan pada kita, bahwa untuk memenangkan persaingan tidak dibutuhkan akal yang bermacam-macam, konsep yang sangat rumit, atau rencana yang begitu matang. Yang dibutuhkan hanyalah satu konsep sederhana dan itu semua dikerjakan dengan fokus dan kedisiplinan.

Dalam buku Good to Great karya Jim Collins, dicontohkan bahwa ada satu perusahaan yang mengalami good to great dengan menggunakan konsep Landak, yaitu Walgreens. Mereka mampu menghadapi fakta brutal yang terjadi pada tahun 1999.

Pada saat itu, muncul kompetitor baru, yakni Drugstore.com. Perusahan ini menggunakan cara perdagangan secara online. Bahkan sebuah majalah popular menggambarkan jika Drugstor.com akan menang.

Dalam beberapa waktu, saham Walgreens jatuh sangat tajam. Perusahaan di bidang obat-obatan ini, berhenti sejenak dalam beraktivitas.

Lantas apa yang dilakukan oleh Walgreens?

"Kita adalah perusahaan yang merangkak, berjalan dan berlari." Begitu jawaban dari Walgreens.

Sementara itu pihak eksekutif Walgreens melakukan hal yang tidak lazim. Yakni, berhenti sejenak untuk berpikir. Mereka tidak larut dalam kerumunan. Konsep Landak dilakukan oleh Walgreens.

Walgreens, kemudian mulai merangkak. Mereka menggunakan kemajuan teknologi (internet) sebagai penopang usahanya dan tetap menjalankan disiplin pada orang-orangnya, baik disiplin pikiran (thought) maupun disiplin action. Mereka tetap fokus pada iktiar mereka dan internet dimanfaatkan sebagai sarana melayani pelanggan.

Berbeda dengan Drugstore.com yang semakin hari semakin mengalami kerugian demi kerugian. Ibaratnya, mereka yang awalnya berlari, dilanjutkan berjalan, bahkan merambat. Mereka salah menempatkan teknologi dan  melupakan kedisiplinan yang lain. 

Teknologi adalah sarana mempercepat (akselerasi) dalam perjalanan bisnis. Semua hal di atas adalah sebuah perjuangan melaksanakan aktivitas yang hasilnya adalah materi.

Lantas bagaimana dengan kita, dalam mencapai good to great sebagai hamba Allah?

Mengambil konsep Landak si Jim Collins, kita bisa menggunakan teknik bertahan dengan kemampuan dan fokus pada iktiar. Ini semua dilakukan agar langkah kita tidak terjerumus dan terecoki oleh ganasnya sistem kapitalisme. Apalagi, teknologi semakin canggih. Tentunya, kita menggunakannya sebagai wasilah dalam ketaatan, bukan sebagai kesenangan yang mendatangkan kesia-siaan. Justru seharusnya kita pergunakan teknologi ini sebagai sebaik-baiknya alat yang mempermudah gerak kita.

Ketika persoalan pelik yaitu fakta brutal melanda, ingatlah, hanya Allah sebagai satu-satunya penolong kita. Itulah cara Allah menguji hambanya. Selesaikan seluruh persoalan yang dihadapi dengan tetap berada dalam aturanNya.

Bukankah konsep Landak kita adalah saat kita bertahan di jalan Allah dengan segenap kemampuan yang dimiliki?

Tetap berpeganglah pada prinsip utama yang Allah tetapkan, yakni halal dan haram, dalam kondisi sesulit apapun. Karena keberhasilan kita tidak diukur hanya dalam kesuksesan materi. Akan tetapi, ada kesuksesan lebih tinggi yaitu mengarungi kehidupan dunia dengan memegang teguh syariatNya, dan kelak, berlabuh di surgaNya.

Ingat Allah selalu, saat sulit ataupun lapang. Apalagi saat musuh-musuh Islam mengancam, memfitnah hingga melakukan kezaliman di luar dugaan kita. Konsep landak yang dicetuskan oleh orang non muslim bisa menjadi positif saat kita bisa menerapkan sesuai dengan akidah kita. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version