View Full Version
Rabu, 27 Jan 2021

Jangan Berhenti Berbuat Baik Meski Lelah Menghampiri

 

Oleh: Sunarti

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. [QS. Ali Imran: 185]

Demikian Allah SWT berfirman tentang datangnya aja pada setiap jiwa. Tidak bisa dipinta, pun tidak bisa dihindari. Semua kembali atas kehendakNya.

Setiap kali ada kabar kematian, dari situ kita belajar untuk mawas diri. Seberapa besar dan seberapa banyak bekal kita untuk menghadapNya. Pun demikian, adakah yang bisa kita bawa kelak sebagai teman setelah kembalinya keluarga dan harta yang mengantarkan kita hingga di liang lahat?

Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah hal adzim Innaallaha nggofururokhim.

Pernahkah kita merasa memikul beban berat setelah melangkah dari tempat-tempat majelis ilmu dan mendapat tambahan ilmu baru? Bagai luluh lantak rasanya padahal secara fisik hanya duduk menghadap gadget sekian jam lamanya. Keluh kesah menyertai. Rasa ikhlas pun pergi entah ke mana. Berat mata pun menyapa, tak kuasa dihindari. Yaa Allah, apakah aku sanggup?

Kadangkala rasa-rasa itu menghampiri. Secara penelitian para ilmuwan dunia telah melakukan riset soal lelah dalam tubuh manusia. Sebut saja salah satunya Jo Marchant, yang menyampaikan bahwa para ilmuwan telah meneliti penyebab semua itu terjadi. Awalnya ia hendak membuktikan bahwa ada salah satu teori penyebab rasa lelah yang luar biasa yaitu menurunnya kadar oksigen dalam darah.

Namun dari sekian banyak penelitian yang dilakukan, kekurangan oksigen dalam darah bukanlah penyebab utama rasa lelah itu muncul. Semua terjadi karena ada reflek otomatis dari otak. Ketika dirasa tubuh sudah mencapai titik kelelahan yang luar biasa, salah satu bagian dari otak ini mengirim perintah agar aktivitas dihentikan. Namanya  “central governor." Kerja central governor ini menjaga/melindungi anggota tubuh dari cedera.

Luar biasa, ternyata dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa ada tubuh yang belum maksimal beraktivitas dan belum kehilangan banyak oksigen dalam darahnya, tapi sudah menghentikan aktivitasnya. Sebaliknya, banyak pula yang melakukan aktivitas di titik oksigen terendah dalam darahnya, justru berhasil menyelesaikan aktivitasnya.  

Lantas bagaimana seorang bisa menahan rasa lelah dan tidak menyerah?

Ternyata ada tekniknya yaitu self talk dan visualisasi. Yakin dan gambarkan diri kita dengan gambaran yang benar. Sayangnya, kadangkala, visualisasi bisa menjadi bumerang, jika visualisasi memang jauh dari kenyataan.

Dalam teknik self talk seorang muslim bisa berkaca pada Al Qur'an surat An Nisa : 104, yang artinya :

"Dan janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka ketahuilah mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu rasakan, sedang kamu masih dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana."

Ayat ini, sebagai muhasabah kita, bahwa jangan lelah untuk menyampaikan kebenaran. Jika musuh-musuh Islam tidak lelah, harusnya kita juga tidak lelah dan tidak menyerah hingga Allah yang menghentikan kita di titik AJAL. Layaknya para ulama yang telah mendahului kita di masa dahulu dan masa sekarang. Berbuatlah kebaikan semampumu (Fattaqullāha mastaṭa'tum).

Hendaklah kita menyiapkan kematian dengan amalan sebaik-baiknya di dunia guna menyongsong surgaNya. Dan untuk menuju surgaNya manusia juga harus mengetahui apa saja kunci-kunci surga dan penghalang-penghalang untuk masuk surga.

Adapun kunci-kunci surga adalah syahadat, shalat, berhukum kepada hukum Allah semata, mencintai orang miskin, meninggalkan hawa nafsu, dan mengikuti tauladan Rasulullah Saw. Semua diamalkan secara nyata dalam kehidupan dunia yang singkat ini.

Sedangkan penghalang masuk surga adalah orang yang sombong, orang yang memutuskan tali silaturahmi, memakan harta haram, penyebar gosip, durhaka kepada orang tua, bangga akan harta dan peminum khamr. Intinya, janganlah menjadi orang-orang yang selalu berbuat maksiat.

"You don't have to believe what you are feeling and you don't have to believe what your brain is saying. However bad you feel, you can carry on and you can still do better." (Tim Noakes)

Wallahu alam bisawwab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version