View Full Version
Rabu, 18 May 2022

Mengejar Medali Surgawi, Bagaimanakah?

 
 
Oleh: Ihfadz Zefar A.
 
Sobat, kalau kamu mau mengikuti suatu ajang perlombaan apa sih yang dicari? Seandainya sudah menemukan jawaban yang kuat bisa tuh dijadikan sebagai bahan bakar untuk ke depannya tancap gas dan semangat apabila ada perlombaan.
 
“Mi, tadi kok namaku nggak disebut yah?” tanya diriku kepada Ummi, karena ketika panitia membacakan urutan peserta pidato yang akan tampil namaku tidak terdengar. Tapi ternyata, kata Ummi, namaku sudah dimasukkan tadi sebagai peserta terakhir. Yup, inilah Festival Ramadan yang sudah rutin diadakan oleh masjid di daerahku. Sudah dua tahun sebenarnya terhenti karena Covid, dan tahun ini untungnya bisa diselenggarakan kembali, dan aku bisa ikut serta. Apalagi seingatku, jika ada Festival Ramadan seperti ini aku belum pernah absen mengikutinya.
 
Malam itu di tengah-tengah kumpulan orang-orang yang sedang menyimak penampilan para peserta, aku membaca dan mempersiapkan materi yang akan dibawakan sambil menunggu giliran. Nyatanya meski sudah cukup sering mengikuti lomba dag-dig-dug dalam dada masih ada. Tapi hanya terasa sebelum maju ke panggung saja. 
 
“Peserta selanjutnya Ihfadz Zefar Alfarizi.” begitu namaku dipanggil, aku tegapkan badan, menaiki sekitar 2 buah anak tangga menuju panggung, mengambil mic dan mulai berbicara. Materi yang aku sajikan kala itu baru saja disiapkan malam itu juga dengan cara sedikit memodifikasi materi yang sebelumnya pernah dipresentasikan di acara lain. Tapi alhamdulillah debar dalam dada tadi ketika sudah tampil hilang hingga akhirnya sukses menyampaikannya dengan lancar. 
 
Materi yang berintikan bagaimana kita seharusnya menjadikan Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan dan hafalan tapi juga aturan-aturan kehidupan ini ternyata mampu memperlihatkan ekspresi semangat dan persetujuan berupa anggukan dari juri.
 
Setiap aku ikut serta lomba, orang tuaku tidak pernah lupa mengingatkan bahwa tujuan kita ikut itu esensi sebenarnya adalah dakwah ataupun syi’ar. Sedangkan pujian, pengalaman, dan hadiah itu hanyalah bonus, sehingga tidak perlu sampai frustasi nanti jika memang tidak juara. Di perlombaan pidato tingkat remaja yang sebelumnya aku ikuti, aku tidak mendapatkan juara. 
 
Sekarang aku mencoba lagi dan alhamdulillah juara pertama berhasil aku raih, piala dan sertifikat pun aku kantongi. Karena di desaku baru saja ganti lurah, jadi yang biasanya ada amplop bagi yang menang sekarang tidak. Tetapi tidak apa-apa  karena harus ingat niat awal tadi. Semoga menjadi amal salih, karena kita tidak boleh lupa untuk apa sejatinya setiap perbuatan kita di dunia ini.
 
 Dalam surat Az- Zariyat ayat 56 Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
 
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,”
 
Jikalah surga bagitu tinggi untuk diraih, maka hanyalah rahmat-Nya yang bisa menjadi tangga untuk menaiki. Jadi, bersemangatlah mengejar medali surgawi! (rf/voa-islam.com)
 
Ilustrasi: Google

latestnews

View Full Version