View Full Version
Ahad, 26 Jun 2022

Film Lightyear dan Kampanye LGBT, Tolak!

 

Oleh: Yulweri Vovi Safitria

 

Lightyear, film terbaru besutan Pixar dan Disney bakal gagal tayang di 14 negara di dunia. Pasalnya film animasi petualangan luar angkasa Kapten Buzz menuai kritik karena adanya adegan yang menampilkan aktivitas kaum pelangi, dan tidak layak ditonton oleh anak-anak. (suara.com, 14/6/2022)

Bukan kali ini saja film produksi Disney dan Pixar menampilkan pasangan L687, sebelumnya ada Finding Dory (yang merupakan lanjutan dari Finding Nemo), Out, Star Wars dan Marvel diduga kuat juga mengandung unsur aktivitas kaum pelangi.

Propaganda LGBT

Kampanye LGBT semakin masif didengungkan. Aktivitas haram tersebut berlangsung semakin terang-terangan, pro dan kontra mewarnai propaganda LGBT. Beberapa  pihak yang mendukung, terus vokal meneriakkan bahwa perilaku LGBT merupakan hak asasi dan kebebasan berperilaku bagi seseorang. Walaupun banyak negara yang menentang aktivitas mereka, khususnya negara mayoritas muslim. Mereka bergeming, dan tetap melakukan aktivitas yang menjijikakan itu.

Pihak Pixar selaku produsen  Lightyear menolak permintaan sejumlah negara agar memotong adegan perilaku menyimpang dalam film tersebut. (Jawapos.com, 15/6/2022).

Ya, bagi Pixar memasukan unsur L687 ke dalam film besutan mereka menjadi hal yang biasa. Apalagi sesuatu yang menuai kontroversi dan mengundang sensasi, karena tujuannya adalah untuk mencari keuntungan. Tercatat pada pekan pertama penayangan Lightyear meraup untung Rp1,3 triliun. (CNN Indonesia, 20/06/2022).

Sebenarnya, ide lahirnya sebuah film tidak terlepas dari pemahaman yang diadopsi oleh para pencetus lahirnya film tersebut. Termasuk pemahaman LGBT. Apa yang mereka pahami itulah yang kemudian ditulis, atau difilmkan lalu dipromosikan kepada khalayak. Meskipun film tersebut ditujukan untuk anak-anak, tidaklah menjadi persoalan, yang terpenting ada pundi-pundi yang didapatkan.

Sebab bagi mereka yang mengagungkan dan memuja kebebasan, membuat film yang penuh propaganda bukanlah sesuatu yang terlarang. Karena kehidupan mereka tidak diatur berdasarkan aturan agama. Agama hanya berada di tempat ibadah, di luar itu mereka bebas melakukan apa saja.

Maka selama paham kebebasan ini terus dipelihara, maka selama itu pula kampanye L687 akan terus ada, meskipun ditentang oleh negeri-negeri muslim, tidak akan membuat jera para pelakunya.

Islam Punya Aturan

Islam merupakan agama paripurna. Islam mempunyai aturan terkait urusan umat. Termasuk masalah perfilman. Islam memandang film sebagai produk madaniyah yang dapat dipengaruhi oleh paham tertentu. Apabila film tersebut dipengaruhi oleh hadarah atau pemahaman yang bertentangan dengan Islam, maka umat dilarang mengadopsinya.

Dengan demikian sudah jelas bahwa Lightyear dilarang untuk ditonton, apalagi mengandung unsur LGBT yang jelas-jelas diharamkan oleh Islam. Perilaku menyimpang dan menyalahi fitrah manusia untuk hidup berpasang-pasangan dalam ikatan pernikahan.

“Mahasuci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Qs Yasin: 36)

Untuk menghentikan aktivitas dan propaganda L687 tidak cukup dengan pemboikotan terhadap konten, atribut, ataupun negara yang melindungi perilaku menyimpang tersebut, sebagaimana yang dilakukan oleh 14 negara.

Butuh kekuatan besar untuk membendung kampanye kaum pelangi, mengingat dampak yang begitu besar akibat dari perilaku menjijikan ini.  Butuh kekuatan sebuah negara adidaya untuk menghentikan sepak terjang mereka.

Negara yang menindak tegas seluruh perilaku menyimpang yang bertentangan dengan Islam. Bukan negara adidaya yang berpaham liberal, melainkan negara adidaya dengan sistem Islam dalam satu kepemimpinan Islam.

Sebab hanya dengan sistem Islam umat akan mendapatkan perlindungan maksimal. Termasuk melindungi anak-anak dari konten-konten yang merusak dan meracuni otak. Karena bagaimanapun anak-anak menjadi salah satu sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan, termasuk LGBT.

Dengan beredarnya film yang mengajarkan penyimpangan seksual menjadi bukti bahwa perilaku menyimpang LGBT  sedang mengintai anak-anak muslim. Oleh karena itu patut diwaspadai.  Dan sepertinya para kaum liberal paham bahwa anak-anak Islam merupakan tonggak peradaban bangkitnya Islam, dengan merusak anak-anak, maka dengan mudah pula mereka dapat menghancurkan Islam.

Dan tentu, kita tidak menginginkan datangnya murka Allah Subhanahu wa taala, sebagaimana yang ditimpakan kepada kaum Nabi Luth alaihissalam atas perilaku menyimpang yang mereka lakukan.

“…Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.” (Qs. Hud:82). Wallahualam bisshawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version