View Full Version
Selasa, 26 Jul 2022

Fashion Show Lelaki Kemayu Disebut Kreatifitas: Ah, Serius-san?

 

Oleh:

Azimatur Rosyida || Pemerhati Pemuda

 

MAKIN viralnya fashion show jalanan, makin tak mengenal batas. Mengejutkan lagi pernyataan dukungan dari Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, bahwa lelaki kemayu itu hanya kreatifitas dari anak muda, pemerintah tinggal menfasilitasi saja. Alih-alih ada antisipasi kampanye eljiibiti yang membahayakan pergaulan generasi muda (www.republika.co.id/24/07/22).

Pemuda kreatif tanpa dilandasi ilmu dan adab sama halnya membiarkan perlahan kerusakan atau penyimpangan diterima masyarakat, tanpa disadari. Apalagi mereka yang membuang masa mudanya demi meraih eksistensi dan remah-remah rupiah semata. Siapa yang menjaga dan menjamin mereka kelak akan menjadi pemuda-pemuda yang cerdas, cemerlang, saleh, dan beretika?

Bukankah penciptaan manusia laki-laki dan perempuan pasti ada maksud dan tujuan? Laki-laki diciptakan beserta tabiatnya, pun perempuan diciptakan beserta tabiatnya. Bisa dibayangkan jika tabiat kelaki-lakian itu hancur, bahkan menjadi legal dan diterima atas nama fashion, apa kabar peradaban manusia?

Ditambah lagi viralnya konten TikTok lelaki berbusana perempuan berlenggak-lenggok dan konten yang mewancarai para ABG SCBD sembari mengandeng pasangan masing-masing. Nyaris seluruh obrolannya seputar pacaran dan apa saja yang dilakukan selama pacaran. Na’udzubillah! Berharap eksis atau malah menimbulkan krisis?

Semakin tampak, mimbar kebebasan diberi kelapangan di tengah-tengah generasi muda. Legitimasinya beragam. Bisa atas nama HAM, seni, kreatifitas, unjuk bakat. Namun miskin ilmu dan etika. Ironis!

Media juga semakin masif menayangkan para artis TikTok beserta sederet obrolannya tentang pacaran dan outfit. Berupaya menciptakan role model baru bagi generasi muda. Bukankah media berperan sebagai salah satu sarana informal pendidikan untuk anak bangsa? Akan digiring kemana pemikiran dan tingkah laku generasi muda jika begini nasibnya?  

Sejatinya potensi pemuda sangatlah besar untuk menunjang kemajuan negeri. Menurut Yusuf Qardhawi, pemuda seperti matahari paling terik di siang hari dengan energi panas paling tinggi. Pemuda memiliki peran besar di tengah pusaran sosial. Mereka mampu menggerakkan dan memimpin opini di tengah masyarakat. Bak pusaran magnet yang memiliki daya tarik sangat kuat. Betapa tangguh generasi muda yang menggunakan potensinya untuk memikirkan kondisi negeri dan agamanya.

Masalah di negeri tidak akan selesai dengan kalian unjuk fashion dan nongkrong. Jadilah pelopor perubahan kebaikan dengan ilmu, etika dan amal sholih. Jadikan sifat sporadis kalian untuk membawa gebrakan kebaikan. Hitung-hitung pahala amal sholih tidak akan putus sampai menghadap ilahi. Di dunia mengukir bekas kebaikan. Di akhirat bebas siksaan.

Pemerintah juga memiliki andil besar dalam mendidik generasi muda yang bervisi misi akhirat. Cerdas dalam ilmu dan amal. Masih banyak generasi muda hebat yang terabaikan, yang keilmuannya perlu dukungan fasilitas dari pemerintah. Sudah saatnya generasi muda bangkit membangun peradaban mulia nan beradab dengan iman dan taqwa.

Jadilah seperti sahabat muda Mus’ab bin Umair yang tak pernah putus asa menyampaikan kebaikan melalui lisannya. Jadilah seperti sang penakluk peradaban Muhammad Al-Fatih yang dengan kecerdasan mampu membawa kejayaan Islam.*


latestnews

View Full Version