View Full Version
Ahad, 11 Jun 2023

Narkoba, Zombie in Real Life

 

Oleh: Aily Natasya

Kalian pernah lihat zombi di dunia nyata, nggak? Hah, emang ada? Bukannya itu cuman ada di film-film, ya? Ada! Dilansir dari PALEMBANG, PALTV.CO.ID, Kota Zombi, begitu julukan kota Philadelphia, di Amerika Serikat. Ini dikarenakan banyak sekali pecandu narkoba ditemui di jalan-jalan utama kota. Mereka duduk, berdiri, melamun, dan bergerak seperti zombi. Pemandangan di kota ini sangat mengerikan. Orang-orang yang sekarat, sepertinya hanya dibiarkan begitu saja. Tidak ada pertolongan atau tindakan terhadap pecandu narkoba ini. Bahkan penduduk di sana tidak merasa aneh, seakan sudah terbiasa dengan pemandangan mengerikan tersebut. Diketahui bahwa wabah zombie ini merupakan akibat dari penyalahgunaan Xylazine atau Tranq.

 Xylazine adalah jenis narkotika terbaru yang asalnya untuk membius kuda dan penyalahgunaannya diduga mempunyai efek yang lebih kuat di antara obat lainnya. Sedangkan Tranq adalah evolusi dari narkoba jalanan. Jenis ini menjadi yang sering digunakan di Kota Zombie. Karena peredarannya tidak terbatas di Amerika Serikat, untuk mendapatkan obat ini pun tergolong muda. Harganya pun cukup terjangkau. Obat ini biasanya digunakan pada bidang kedokteran hewan. Di sana juga terlihat sampah obat-obatan berserakan, banyak tenda pinggir jalan yang digunakan para gelandangan. Dan selain pecandu narkoba, daerah tersebut memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi.

Padahal cuma baca beritanya, tapi merindingnya sampai sini. Apalagi kalau melihat fenomenanya secara langsung, ya. Pertanyaannya, kok bisa, sih, mereka sampai segitunya sama narkoba? Maksudnya, banyak, loh, dari mereka yang sebenarnya miskin, tunawisma, tapi tetap bela-belain—sampai dengan cara mencuri—buat mengonsumsi obat-obatan itu. Salah satu jawaban yang pasti adalah lingkungan. Kita sama-sama tahu, bagaimana bebasnya negara Amerika terkait hal-hal semacam ini. Buktinya para pengonsumsi itu nggak diapa-apain, padahal udah seterkenal itu fenomena ini. Negara sana nggak bertindak apa-apa. Jadi, buat mereka pun, mengonsumsi narkoba itu sesuatu yang normal. Awal mulanya bisa jadi karena ingin coba-coba, stres, dari ajakan teman, atau sampai dengan sekedar senang-senang saja. Tapi namanya juga narkoba, obat yang menimbulkan kecanduan, nggak mungkin sekali konsumsi terus besoknya kapok. Yang ada malah makin menjadi-jadi. Bahkan seringnya malah sampai merenggut nyawa kecanduannya.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Narkoba sama halnya dengan zat yang memabukkan, diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama. Bahkan setiap zat yang dapat menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan.” (Majmu’ Al-Fatwa, 34: 204).

Dari kita untuk mereka

Kasihan, ya, orang-orang seperti mereka. Kurangnya peran negara membuat mereka terbengkalai seperti itu. Tidak ada pencegahan maupun pengobatan. Benar-benar dibiarkan begitu saja. Di Indonesia, pun, kita juga harus waspada dan perhatian sama isu semacam ini. Karena mereka itu butuh orang-orang seperti kita, yang ngingetin terus, yang nemenin terus dan lain-lain. Ada beberapa cara selain hukum negara yang bisa kita lakukan demi mencegah orang-orang dari bahaya narkoba. Apa aja, tuh?

  1. Kampanye anti penyalahgunaan narkoba.
  2. Penyuluhan seluk beluk narkoba.
  3. Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya.
  4. Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan upaya distribusi narkoba di masyarakat.
  5. Galang potensi masyarakat yang dapat membantu pelaksanaan penanggulangan narkoba, terutama bagi orang tua, para remaja, sekolah, organisasi-organisasi sosial.
  6. Dll.

Tentu saja, tindakan-tindakan di atas tidak hanya berguna bagi orang lain, tapi juga untuk diri kita sendiri. Kita membangun lingkungan sehat itu sendiri. Dan tentunya lagi, jangan lupa mengiringi ikhtiar itu semua dengan iman kepada Allah agar lebih kuat dan istiqomah. Semoga kita selalu dicegah dari hal-hal dan lingkungan yang negatif semacam itu, ya. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

ILustrasi: Google


latestnews

View Full Version