View Full Version
Sabtu, 08 Jul 2023

Yang Muda, Yang Tampil Beda

 

Oleh: Umi Hanifah 

Wahai anak muda, tampilkan dirimu berbeda. Jika teman seusiamu hari ini sibuk dengan berbagai konten unfaedah yang penting viral, maka tunjukkan bahwa viralmu karena prestasi nyata yang berguna. Jago matematika, shalat lima waktu pasti di kerjakan, menutup aurat sesuai syara, akhlaq pun mampu kamu jaga.

Berseliwerannya sosok anak muda yang berprestasi tentu membuat kagum banyak orang. Namun ingat dalam sistem Kapitalisme hari ini, yang didukung dan dilejitkan adalah yang sejalan dengan misi mereka. Sistem yang hanya berorientasi keuntungan materi, potensi pemuda dibelokkan demi cuan masuk kantong mereka.

Coba perhatikan, anak muda yang hafidz Qur’an dan juara di tingkat lnternational tak banyak dukungan dan penghargaan. Bandingkan dengan yang juara dalam entertain. Sosok ini secepat kilat dipuja-puji, diviralkan, didukung hingga mendapatkan banyak penghargaan.

Tampillah beda anak muda, dengan berbagai karya yang bermanfaat bagi umat. Masa depan milikmu, tenaga yang masih kuat dan kesempatan luas gunakanlah semaksimal mungkin. Meski capaianmu tidak ada yang merespon, ingatlah karyamu menunjukkan berharganya dirimu. Apalagi sebagai seorang muslim, yakin bahwa sekecil apapun kebaikan akan ada balasannya kelak, yaitu jannah tempat kembali yang abadi.

Lihat karya Muhamad Al- Fatih 1953 M, di usia 21 tahun mampu mewujudkan kabar gembira Rosulullah saw bahwa sebaik-baik panglima dan pasukan adalah mereka yang bisa menaklukkan Kota Heraklius, Kontanstinopel. Atas izin Allah setelah beberapa bulan dengan berbagai taktik jitu yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh siapapun, Konstantinopel takluk di bawah kepemimpinannya.

Muhammad Al-Fatih menjadi inspirasi bagi banyak anak muda, bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika ada kemauan dan kerja keras. Sejarah telah mencatat prestasinya dengan tinta emas. Rencana yang matang disertai keyakinan yang kuat, siapa saja punya peluang yang sama untuk berhasil.

Di tengah derasnya arus permisive yang melanda, kuatkan tekadmu untuk terus melaju. Janganlah gampang menyerah apalagi patah arang, karena pemuda garda terdepan sekaligus benteng terakhir ada atau hilangnya sebuah peradaban. Apalah jadinya masa depan sebuah bangsa jika pemudanya terjebak dalam masalah remeh temeh, fun, food, dan funny yang tak ada hubungan dengan estafet kepemimpinan masa depan.

Ambil kesempatan segera, Barat hari ini telah mengalami lost generation akibat kesalahan cara berpikirnya bahwa punya anak menyusahkan. Maka peradabannya tak lama lagi pasti akan ikut musnah ditelan berputarnya waktu.  Generasi muslim yang banyak saat ini harus disadarkan bahwa merekalah kelak yang akan menjadi pemain percaturan dunia.

Kesadaran inilah yang dulu ditanamkan Rosulullah saw kepada para sahabatnya, hingga bangkitlah mereka dan mampu menjadi pusat peradaban gemilang selama 14 abad dalam naungan lslam. Maka, segeralah berbuat jangan menunda lagi karena kesempatan tidak datang dua kali. Buat namamu tercatat dalam perubahan besar, meruntuhkan kapitalisme yang rusak menuju kebangkitan lslam yang menebar rahmat untuk seluruh alam. Allahu a’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version