View Full Version
Senin, 11 Sep 2023

Duta-dutaan Pemerintah yang Lawak!

 

Oleh: Aily Natasya

Menurut KBBI, Duta adalah orang yang diutus pemerintah untuk melakukan tugas khusus, orang yang mewakili negara di negara lain untuk mengutus kepentingan negara yang diwakilinya, membantu dan melindung warga negaranya yang tinggal di negara itu. Jadi intinya Duta itu semacam pengayom, tugas yang diemban pun sangat mulia. Itu definisi yang seharusnya. Tapi fakta di lapangan memang sedikit lawak, tapi begitulah kualitas sistem pemerintahan di Indonesia.

Kesalahpahaman tentang Oklin (pembuat video makan eskrim dengan gaya yang tidak pantas tempo hari) yang akan menjadi duta MUI dibantah tidak benar oleh pihak MUI. Berita yang awalnya membuat siapapun heran mendengarnya ini berakhir dengan reaksi lega dari para netizen karena bantahan tersebut. Ya, Indonesia. Ini bukan pertama kalinya yang melanggar aturan malah dijadikan duta. Yang menghina pancasila dijadikan duta pancasila, yang mencabut bunga Edelweis secara ilegal jadi duta pelestarian Edelweis, yang mempromosikan judi online jadi duta anti judi, dan banyak lagi, deh. Sangat fenomenal dan unik pokoknya. Katanya sih, itu juga merupakan bentuk hukuman bagi si pelanggar, biar belajar dan nggak ngelakuin hal yang dilarang itu lagi.

Uhm, kalau gitu, sih, siapa pun yang melanggar aturan di negeri ini seharusnya dijadikan duta saja semuanya. Yang mencuri, merampok, membunuh, bisa dijadikan duta keamanan misalnya. Jadi tidak harus menjadi seseorang yang punya ilmu tinggi demi mengemban amanah itu, bikin salah aja.Soalnya juga, nih, kata Pak Menteri Kominfo kita juga duta itu kita sama-sama jadi orang yang mengkampanyekan. Jadi siapa pun mau menjadi duta itu nggak masalah.

Ya, justru di situlah letak masalahnya. Ya, masak, yang melakukan kesalahan malah dijadikan duta itu gimana? Kan duta itu dijadikan contoh dan diikuti pergerakannya, visi misinya. Jadi ini sedang dihukum atau malah justru sedang memperingan hukuman, nih? Soalnya, nih, entah kebetulan atau bukan, tapi yang berbuat salah dan dijadikan duta itu kebetulan para influencer, sedangkan coba aja kalau yang melakukan itu rakyat kecil, rakyat yang nggak punya kuasa atau uang, pasti langsung dihukum, dong, alih-alih dijadikan duta.

Sistem yang Rusak

Tahun-tahun berlalu, sistem pemerintahan Indonesia tak kunjung membaik, bahkan makin ke sini makin ke sana, makin buruk saja maksudnya. Jika yang membuat rusak adalah orang-orangnya, sudah dari dulu sekali pemerintahan kita berganti-ganti orang, bahkan presiden pun setiap lima tahun sekali kita ganti, itu kalau tidak nambah periode. Ya, pada intinya, berarti yang salah di sini bukan orang-orangnya saja, tapi juga sistemnya. Bahkan justru sistem inilah yang membentuk orang-orang yang tidak benar ini.

Pernah tahu, kan, orang-orang yang awal-awal belum masuk ke pemerintahan biasa-biasa saja, baik-baik saja, tapi pas sudah masuk ke ranah pemerintahan, ada saja kebobrokan yang dibuat. Korupsi, penggelapan uang, anaknya bermasalah, dan lain sebagainya. Jadi sekali lagi, dapat kita simpulkan bahwa sistem pemerintahan di Indonesia ini harus diperbaiki semuanya, sampai ke akar-akarnya.

Kalau dutanya aja masih ngasal alias duta-dutaan kayak gini kapan masyarakat kita bisa menjadi lebih baik dari segi pendidikan, pengetahuan, dan moral. Makanya kenapa di Indonesia, belajar itu hal yang asing. Jangankan hal-hal yang benar-benar rumit, hal-hal basic seperti kecerdasan financial, atau kemampuan bersosial sekali pun mereka kurang perhatian. Hasilnya masyarakat kita jadi mudah dibodohi oleh yang lebih berkuasa seperti contoh pemerintah yang banyak mendiskon hukuman orang-orang yang bersalah demi uang dan jabatan. Kasihan rakyat kecil, keadilan seakan-akan hanya milik orang yang memiliki kekuasaan dan uang saja. Kalau sudah begini, pantas saja urusan duta juga dilakukan asal seolah negeri ini kekurangan orang baik dan pintar. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version