View Full Version
Senin, 11 May 2015

Ketika Pentagon Mengambil Wazir Seorang Muslim

Oleh Anastasia Alumni Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung

Sahabat Voa-Islam,

Oktober 2014 kemarin publik muslim dibelahan dunia seolah mendapatkan kejuatan dari Pentagon, seperti yang diketahui bersama Amerika secara resmi telah mengangkat seorang muslimah Mesir untuk menjadi “wazir”, penasehat Obama untuk kawasasan timur tengah, adalah Dalia Mogahed, muslimah berkrudung yang masuk ke dalam tim penasehat untuk masalah-masalah agama yang di dalamnya terdapat perwakilan dari 25 kelompok dan tokoh-tokoh cendekiawan.

Dijelaskan Mogahed, dirinya merupakan satu-satunya muslimah di Dewan Penasehat yang bertugas membantu Presiden dalam mengenal berbagai agama dan perannya dalam memberikan solusi terhadap masalah-masalah sosial, serta berupaya menjauhkan dari cara pandang bahwa agama sebagai sumber masalah, khususnya untuk menggali cara pandang Obama apa yang dipikirkan umat Islam dan apa yang mereka inginkan dari AS.

Dalia sendiri memiliki ketekunan yang keras, melakukan penelitian mulai dari wawancara, observasi, dan menyimpulkan kecendrungan opini masyrakat khusus kaum tak jarang untuk mengetahui validitas atas penelitiannya Dalia bisa menghabiskan waktu yang tidak sebentar.

Menarik dicatat, Dalia Mogahed sebelumnya menjabat Eksekutif Direktur Pusat Studi Gallup untuk studi Islam, yang tugasnya melakukan penelitian dan statistika terkait umat Islam di seluruh dunia.

Adapun hasil penelitian dan statistika itu kerap terbit di berbagai surat kabar dan jurnal internasional seperti Wall Street Journal dan Harvard International Review.

Amerika menyadari potensi sumber daya manusia yang dilahirkan dari Islam begitu potensial, salah satunya Mesir, Mesir adalah negara berpenduduk mayoritas muslim di mana mereka mempunyai hafalan yang sangat kuat, dan dibelahan bumi lainnya sejarah ilmuan terkemuka dunila lahir di tanah Afganistan ia adalah Afia Sidqi yang saat ini dituduh sebagai pembantu Al Qaida, Afia merupakan ilmuan cerdas yang memiliki penemuan dibidang pengetahuan dan memiliki segudang hak paten atas penemuaannya, berbeda nasibnya dengan Dalia yang saat ini duduk manis di Pentagon Afia harus merasakan dinginnya penjara, penyiksaan, bahkan pelecehan.

Belajar dari rekrutment Amerika terhadap Dalia, yang merupakan warning terhadap kaum muslim betapa Amerika bersikap hati-hati terhadap kaum muslim, apalagi kalau bukan untuk menentukan arah kebijakan politik luar negeri Amerika, kita sadar taringnya negara adidaya ini berada dalam kebijakan luar negerinya, apa yang menjadi patokan untuk kebijakannya, apalagi kalau bukan yang menyangkut dengan kaum muslim, contoh isu perang di timur-tengah atau sekedar “jualan” mengekspor ide demokrasi di negeri muslim belahan dunia.

Untuk itu apakah kaum muslim menyadarinya, bahwa ternyata Amerika begitu serius menjadikan umat Islam lawan ataukah kawan.

Wallahu’Alam


latestnews

View Full Version