View Full Version
Senin, 14 Jan 2013

MIliter Prancis Terkejut Mujahidin Mali Sangat Terlatih dan Dipersenjatai dengan Baik

PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Seorang pejabat di Elysee Palace (Istana Kepresidenan Prancis-Red) yang tak disebutkan namanya sebagaimana dikutip oleh AFP mengatakan pada hari Ahad (13/1/2013) bahwa angkatan bersenjata Prancis telah terkejut oleh kualitas tempur dan kecanggihan dan kelengkapan peralatan tempur dari para pejuang Islam yang mereka hadapi.

"Pada awalnya, kami pikir mereka hanya sekelompok orang yang menenteng senjata diatas truk-truk pick up mereka, tetapi kenyataannya adalah bahwa mereka sangat terlatih, diperlengkapi dengan baik, dan dipersenjatai dengan baik," kata pejabat itu.

"Dari Libya mereka sudah dapat memegang banyak peralatan tempur terbaru, canggih yang jauh lebih kuat dan efektif daripada yang kita bayangkan." pejabat tersebut menambahkan

Prancis telah mengirim sekitar 550 tentara ke kota pusat Mopti dan ibukota, Bamako. Mereka direncanakan akan bergabung dengan pasukan dari negara-negara Afrika tetangga Mali seperti Niger, Burkina Faso, Nigeria dan Togo, beberapa di antaranya diharapkan tiba di Mali dalam beberapa hari.

..Pada awalnya, kami pikir mereka hanya sekelompok orang yang menenteng senjata diatas truk-truk pick up mereka, tetapi kenyataannya adalah bahwa mereka sangat terlatih, diperlengkapi dengan baik, dan dipersenjatai dengan baik..

Pada Desember, Dewan Keamanan PBB mendukung pengiriman kekuatan 3.300 pasukan tempur dari blok Barat regional Afrika ECOWAS  untuk merebut kembali wilayah Mali yang dikuasai pejuang Islam, tetapi penyebaran mereka tidak diperkirakan dalam beberapa bulan.

Selain Prancis, negara-negara Barat, yang khawatir penerapan syariat Islam di Mali utara dan dijadikan surga bagi pejuang Islam sebagai landasan untuk melakukan serangan ke wilayah-wilayah mereka, juga mulai ikut campur untuk memerangi mujahidin.

Inggris telah memberikan dua pesawat transportasi C17 untuk membantu upaya kampanye militer Prancis di Mali semantara itu Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan dukungan praktis juga berasal dari Amerika Serikat, Denmark dan negara-negara Eropa lainnya. (by/bbc)


latestnews

View Full Version