View Full Version
Senin, 30 Dec 2013

Nicolas Anelka Bantah Lakukan Gerakan Salam Anti-Yahudi

INGGRIS (voa-islam.com) - Pesepakbola Muslim asal Prancis Nicolas Anelka telah tegas membela sikap kontroversial yang dibuatnya selama pertandingan akhir pekan, bahkan ketika otoritas sepakbola Inggris memikirkan kemungkinan hukuman untuk apa yang banyak orang tuduhkan sebagai adalah salam hormat anti-Semit (Yahudi-Red).

Nicolas Anelka, striker West Bromwich Albion berusia 34 tahun dan mantan anggota tim nasional Perancis , menerbitkan serangkaian tweets pada hari Ahad (29/12/2013) menolak klaim bahwa gerakan yang dibuatnya di lapangan sehari sebelumnya adalah anti - Semit, atau penghormatan secara terselubung seperti hormat Nazi.

"Saya tidak tahu apa agama ada hubungannya dengan hal itu. Tentu saja aku bukan anti-Semit atau rasis dan [aku] bertahan dengan sikap saya," kata Anelka dalam tweet, menyebut gerakan itu hanya "anti kemapanan".

Dia juga meminta "masyarakat untuk tidak tertipu oleh media" yang bersama-sama menyamaratakan sesuatu dan menyebabkan argumen tanpa mengetahui apa maksud dari gerakan itu sesungguhnya".

Risiko suspensi

Tanggapan Anelka datang di tengah meningkatnya kemarahan secara online maupun internasional, dan risiko bahwa ia bisa menghadapi hukuman tak boleh melakukan pertandingan.

Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) mengatakan kepada kantor berita AFP, hari Ahad bahwa mereka akan menyelidiki insiden tersebut. Anelka bisa menghadapi larangan lima pertandingan minimum di bawah tindakan disipliner anti-diskriminasi baru yang diperkenalkan pada bulan Mei.

Anelka juga menegaskan gerakan itu adalah dedikasi untuk seorang teman, seorang komedian Perancis bernama Dieudonne, yang telah membuat gerakan hormat tersebut.

Dieudonne telah membuat pernyataan terang-terangan anti-Yahudi di depan umum selama bertahun-tahun, dan telah didenda tujuh kali untuk pencemaran nama baik, penghinaan dan provokasi untuk membenci, dan diskriminasi rasial, menurut AFP.

Muslim sejak umur 16 tahun

Nicolas Anelka merupakan salah satu punggawa sepakbola Prancis yang beragama Islam selain Samir Nasri, Franck Ribery dan beberapa lainnya. Dia lahir di Versailles, Prancis, pada 14 Maret 1979, dan menghabiskan masa kecilnya di Trappes, sebuah kota kecil yang terletak di pinggiran barat Kota Paris. Sebelum menjadi seorang Muslim, Anelka adalah seorang atheis alias tidak percaya adanya Tuhan. Ia bukanlah penganut agama Kristen, seperti yang diperkirakan sebagian orang, karena Anelka pernah benar-benar tidak mempercayai keberadaan Tuhan.

Namun, ketika tidak beragama itulah, dia banyak bergaul dengan temannya dari keluarga Muslim. Dari situlah striker yang pernah membela beberapa klub besar seperti Chelsea, Real Madrid dan Manchester City itu mulai tertarik dengan Islam.

“Saya menjadi ‘seorang Muslim’ sejak saya berusia 16 tahun,” kata Anelka kepada majalah Super yang berbasis di Arab Saudi.

Kepada majalah FourFourTwo, juru gedor 33 tahun yang mengantarkan Prancis merengkur tropi Piala Eropa 2000 ini mengungkapkan alasan mengapa memilih Islam. Islam, kata Anelka, adalah cara hidup yang sesuai dengannya.

“Saya merasa nyaman dan tenang dengan agama dan hidup saya hari ini,” ujar pemilik nama Muslim, Abdul Salam Bilal Anelka ini. (st/aje,rol)


latestnews

View Full Version