View Full Version
Sabtu, 04 Jan 2014

Perlawanan Terhadap Pemerintahan Junta Militer Mesir Terus Berlangsung

CAIRO (voa-islam.com) - Setidaknya 13 pengunjuk rasa tewas dan 57 mengalami  luka-luka, saat mereka berhadap dengan polisi dan  tentara. Para pendukung Ikhwan dan Presiden Mohammad Mursi, seperti tak ada lagi rasa takut mereka, dan setiap hari mereka terus melakukan unjuk rasa. Aksi berlangsung di berbagai kota di Mesir, hari Jum’at, 3/1/2014.

Satu demonstran ditembak mati oleh polisi di kota Terusan Suez- Ismailia setelah aksi protres yang berangkat dari masjid setelah sholat Jum’at, ungkap sumber medis mengatakan, menurut Reuters.Di provinsi  Fayoum , sebelah barat daya Kairo , pengunjuk rasa yang meninggal akibat luka tembak di kepala ,tambah pejabat Departemen Kesehatan setempat Medhat Syukri kepada Reuters.

Aksi menyebar di daerah pemukiman padat penduduk di beberapa kota dan propinsi termasuk Kairo, Giza , Ismailia , dan Alexandria. Ratusan anggota Ikhwanul Muslimin danpendukung mereka melemparkan batu pada pasukan keamanan yang menanggapi dengan meriam air dan gas air mata , menurut Associated Press .

Asap hitam menggantung di udara sebagai pengunjuk rasa membakar ban dan melemparkan bom molotov dan kembang api di pasukan keamanan berpakaian hitam . Sejumlah kendaraan polisi dibakar. Suasana semakin kacau di berbagai kota di Mesir, akibat perang terbuka berbagai kekuatan masyarakat melawan aparat keamanan.

Dibagian lain, rezim junta militer telah membekukan lebih 1000 Yayasan Islam dananya di rekening Bank. Salah satunya Jam'iyah Syar'iyah yang telah memberikan kafalah lebih dari 500.000 fakir miskin di Mesir. Dan, memberikan satunan atau bea siswa kepada 1.000 mahasiswa Indonesia. Menariknya lembaga Charity Kristen Coptik memberikan bantuan kepda fakir miskin. Sungguh biadab  rezim junta militer Mesir. af/ww

 


latestnews

View Full Version