View Full Version
Kamis, 31 Jul 2014

Komandan Syi'ah Hizbullah Tewas dalam Pertempuran Melawan Mujahidin di Irak

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Ikatan akidah sebagai sesama penganut Syi'ah, membuat kelompok militan bersenjata Libanon, Hizbullah, diperkirakan ikut kembali melibatkan diri dalam konflik di Irak demi menjaga kekuasaan pemerintahan Syi'ah saat ini dari ancaman mujahidin Sunni pimpinan ISIS.

Meski belum pernah mengumumkan secara resmi keterlibatan apapun dalam konflik di Irak, yang meningkat bulan lalu ketika kelompok mujahidin Sunni pimpinan Negara Islam (IS) yang sebelumnya bernama Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) merebut daerah luas di Irak dari pemerintah yang dipimpin Syi'ah di Baghdad, namun bukti di lapangan menunjukkan bahwa kelompok militan yang juga tengah berperang di Suriah melawan mujahidin Sunni itu juga telah ikut andil dalam pertempuran di Irak dengan di dapatinya para anggota mereka yang tewas disana.

Sebagaimana dilansir laman Reuters, mengutip sumber-sumber yang dekat dengan masalah itu mengatakan hari Rabu (30/7/2014) bahwa seorang komandan milisi Syi'ah Hizbullah Libanon telah telah selama pertempuran melawan mujahidin di Irak.

Empat sumber di Libanon menyebut komandan Hizbullah sebagai Ibrahim al-Haj, spesialis teknis yang terlibat dalam pelatihan. Mereka mengatakan ia tewas dalam pertempuran dekat Mosul, sebuah kota di Irak utara direbut dari kontrol pemerintah bulan lalu oleh mujahidin pimpinan Negara Islam.

Penguburannya diadakan hari Rabu di desa Qilya di Lembah Bekaa. Seorang pejabat Syi'ah Hizbullah yang dihubungi oleh Reuters menolak berkomentar.

Penyebaran Hizbullah di Suriah secara signifikan telah membantu pasukan pemerintah Bashar Al-Assad, yang hampir keok oleh syi'ah, hizbullahmujahidin Suriah, menguatkan cengkraman kekuasaan rezim Damaskus  dengan membangun kembali kontrol atas koridor strategis wilayah yang membentang ke utara dari Damaskus yang sebelumnya hampir sepenuhnya dikuasai oleh pejuang oposisi.

Kelompok Syi'ah yang memiliki akidah sama dengan rezim pemerintahan Bashar Al-Assad itu mengatakan mereka berperang di Suriah untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh mujahidin Sunni yang melakukan perjuangan bersenjata untuk menggulingkan rezim Damaskus. (st/tds)


latestnews

View Full Version