View Full Version
Sabtu, 09 Aug 2014

Ulama Syi'ah Al-Sadr : ISIS Siap Menyerang Ibukota Bagdad

BAGHDAD (voa-islam.com) - Salah satu ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Moqtada al-Sadr, menyatakan bahwa ISIS (Daulah Islam Irak) siap menyerang Baghdad, dan dia bersumpah mengirim pasukan milisinay  mempertahankan ibukota Irak, Bagdad, Sabtu, 9/8/2014.

"Ada kelompok-kelompok teroris yang telah menyelesaikan persiapan mereka, dan akan menyerbu ibukota terobosan ke Baghdad”, kata ulama Syi’ah al Sadr.

"Kami siap mempertahankan kota Bagdad, kami siap mengerahkan  pasukan dan berkoordinasi dengan pihak pemerintah  menghadapi skenario apapun," kata Sadr, yang mengumumkan pembentukan Saraya al-Salam (Peace Brigades), sebaghai kelompok para militer, bertujuan melawan ISIS  yang kan melakukan ofensif sejak bulan Juni lalu.

Pasukan yang dibentuk oleh al-Sadr itu, bentuk kekuatan milisi yang sudah lama berdiri, dan milisik kelompok Syi’ah yang dibentuk sejak 10 tahun lalu, ketika terjadi invasi Amerika terhdap Irak. Namun, Brigade al-Sadr itu tak berperang melawan pasukan Amerika, dan ikut membantu pasukan Amerika melawan al-Qaidah di Irak.

Dibagian lain, jet tempur Amerika terus melakukan serangan terhadap posisi-posisi ISIS di Mosul, dan serangan udara itu, sebagai perintah langsung dari Presiden Barack Obama dari Gedung Putih, yang bertujuan melindungi orang-orang Kristen dan Yazidi dari kehancuran.

Obama  mengatakan serangan udara terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), juga menjamin keamanan aset Amerika  di Kurdistan, serta mencegah gerak maju kelompok ISIS yang sekarang menyerang Kurdi, dan menguasai ladang-ladang minyak yang luas di Irak Utara, dan bahkan ISIS menguadai bendungan terbesar di Irak, dan terletak wilayah otonomi Kurdi.

Kepala Irak Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Babaker Zebari, mengatakan kepada AFP, bahwa  jet tempur Amerika  akan terus melakukan serangan  terhadap kota-kota lain yang sudah dikuasai  oleh ISIS, dan ini langkah yang diambil Amerika dan rezim Syi’ah Nuri al-Maliki.

Dibagain lain, ISIS telah menguasai bagian wilayah  Suriah, selama beberapa waktu, dan menguasai wilayah yang sangat strategis di Irak, yaitu kota kedua terbesar di negara ‘1001 malam’ itu, dan kemudian melancarkan serangan besar pada tanggal 9 Juni, sehingga ISIS berhasil menaklukkan banyak jantung Sunni Irak dan memungkinkan memproklamirkan  "khalifah" di Irak.

ISIS  berhenti melakukan serangan langsung ke jantung kota Bagdad, yang hanya berjarak beberapa puluh kilometer dari Baghdad. Para ahli militer mengkawatirkan Bagdad akan jatuh ke tangan ISIS, sehingga seluruh kota strategis akan jatuh ke tangan ISIS. Dengan deklrasi ‘khilafah’ ini, sesungguhnya membuat para pemimpin dunia menjadi tergopoh-gopoh dan linglung. [afg/wb/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version