View Full Version
Kamis, 04 Dec 2014

Kamerun Siapkan RUU Hukuman Mati bagi yang Terlibat Aksi Jihad

YAOUNDE, KAMERUN (voa-islam.com) - Anggota parlemen di Kamerun, yang berjuang untuk menghentikan kemajuan mujahidin Nigeria Boko Haram di wilayahnya, akan melakukan pemungutan suara dalam beberapa hari mendatang apakah akan menjatuhkan hukuman mati pada mereka yang terbukti bersalah terlibat dalam aksi jihad.

Pejuang Boko Haram telah melakukan serangan berulang kali wilayah Far North Kamerun dalam beberapa bulan terakhir. Mereka bentrok dengan tentara Kamerun yang dikirim ke perbatasan untuk menghentikan mereka dan disalahkan untuk puluhan kematian dan penculikan di sana.

Para pejabat Kamerun juga takut kelompok Islam menargetkan pemuda di utara yang miskin untuk perekrutan.

"RUU itu menyediakan hukuman terakhir, hukuman mati, bagi siapa saja yang secara pribadi, terlibat atau di bawah paksaan melakukan aksi teroris," kata Ketua Parlemen Cavaye Yeguie Djibril.

Meskipun Kamerun belum melakukan eksekusi sejak tahun 1997, menurut Amnesty International, RUU itu mendapat sambutan yang hangat dari beberapa anggota parlemen ketika diperkenalkan pada Selasa.

Tetapi beberapa pihak di oposisi melihatnya sebagai upaya oleh presiden untuk memperketat cengkeramannya pada kekuasaan.

Tokoh oposisi menuduh pemerintah berusaha untuk menggunakan hukum yang diusulkan, yang mereka katakan terlalu luas cakupannya, untuk mengkriminalisasi mereka yang menentang 32 tahun kekuasaan Presiden Paul Biya.

"Teks ini tampaknya jelas menjadi tanggapannya terhadap pemberontakan populer yang telah menyebabkan jatuhnya rezim di beberapa negara Afrika dan khususnya Burkina Faso," kata Maurice Kamto, mantan wakil menteri kehakiman yang berbalik menjadi tokoh oposisi.

Ratusan ribu demonstran membanjiri jalan-jalan di Burkina Faso pada bulan Oktober, memaksa Presiden Blaise Compaore untuk mundur dan meninggalkan negara itu setelah 27 tahun berkuasa.

Kamerun telah memperkuat kehadiran militernya di perbatasan timur laut sebagai bagian dari upaya regional untuk memerangi Boko Haram. Pekan ini mereka mengumumkan telah melatih unit komando khusus berjumlah sekitar 850 tentara untuk melawan mujahidin.

Kamerun juga menghadapi ketidakamanan yang meningkat di sepanjang perbatasan timur dengan Republik Afrika Tengah yang saat ini sedang tercabik konflik agama antara Kristen yang diwakili oleh milisi Anti Balaka dan Muslim dengan pejuang Seleka. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version