View Full Version
Rabu, 08 Apr 2015

Iran Dukung Pemberontak Syi'ah Houtsi dengan Senjata dan Uang

WASHINGTON (voa-islam.com) - Iran mendukung pemberontak Syi'ah Houtsi dengan senjata dan uang di Yaman, termasuk membantu mereka di lapangan untuk membangun pabrik senjata, menurut Duta Besar Saudi di Amerika Serikat Adel Al-Jubeir.

Berbicara pada konferensi pers dengan wartawan Amerika dan Arab di Washington hari Senin (7/4/2015), Al-Jubeir mengatakan ini juga merupakan pandangan pemerintah Amerika.

"Iran memberikan dukungan keuangan untuk Houtsi, membantu mereka membangun pabrik senjata, dan memberi mereka senjata. Selain itu, bahwa ada orang Iran yang bekerja bersama Houtsi, "kata Al-Jubeir kepada wartawan.

Utusan itu mengutip laporan bahwa AS telah mencegat kapal kargo Iran sarat dengan senjata dan rudal yang diperuntukkan bagi Houtsi, mengatakan: "Ketika saya berbicara dengan para pejabat AS, mereka tahu bahwa ini adalah apa yang Iran lakukan dengan Houtsi. Tidak ada perbedaan antara kami dan Amerika Serikat berkaitan dengan dukungan Iran untuk Houtsi."

Diplomat Saudi itu memperingatkan pemerintah asing untuk tidak meremehkan peran Republik Syi'ah Iran dan Garda Revolusi mereka dalam mendukung pemberontak Syi'ah Houtsi dan pasukan pemberontak lain di Timur Tengah.

Al-Jubeir melakukan perbandingan dengan milisi Syi'ah Libanon, Hizbullat, dan klaim pada 1980-an bahwa itu sebagian besar aktor independen dari Iran, bahkan ketika mereka menerima uang, senjata dan pelatihan dari Garda Revolusi. Analisis ini salah, kata Al-Jubeir.

"Kami tidak ingin orang-orang membuat kesalahan yang sama dengan Houtsi," katanya.

"Operasi Decesive Storm sedang berlangsung dan kami sedang dalam proses menghancurkan senjata yang dapat menimbulkan ancaman bagi Kerajaan, apakah mereka adalah senjata udara atau rudal balistik atau senjata berat, dan kita telah menghancurkan pusat komando Al-Houtsi," katanya.

Dia mengatakan terus ada dukungan untuk koalisi dari mitra dan sekutunya di seluruh dunia, termasuk Prancis, Inggris dan Amerika Serikat.

Al-Jubeir mengatakan ada upaya dilakukan untuk menemukan solusi politik untuk krisis dan memastikan Yaman stabil. Warga Yaman harus mencapai kesepakatan atas prakarsa Teluk dan hasil dialog nasional, katanya.

"Kami yakin bahwa proses ini tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran pemerintah yang sah dan mengikuti beberapa prinsip yang melarang penggunaan kekerasan atau kepemilikan senjata berat oleh kelompok manapun di luar pasukan keamanan yang sah di negara ini," katanya. (st/an)


latestnews

View Full Version