View Full Version
Ahad, 28 Jun 2015

Studi: Teroris Kulit Putih Ancaman Terbesar bagi Amerika Serikat Dibandingkan dengan Muslim Radikal

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Warga kulit putih Amerika Serikat adalah ancaman teror terbesar di AS, telah membunuh lebih banyak orang dalam berbagai serangan dibandingkan dengan yang dilakukan umat Muslim atau kelompok lain dalam 14 tahun terakhir, menurut sebuah studi baru.

Rusia Today melaporkan hari Sabtu (27/6/2015) bahwa penelitian tersebut, yang dilakukan oleh New America Foundation, meneliti 26 serangan di wilayah AS yang didefinisikan sebagai tindakan teror sejak serangan 11 September 2001 atau 9/11, dan menemukan bahwa 19 dari serangan-serangan itu dilakukan oleh non-Muslim.

Sejak serangan 11 September, 48 orang telah tewas oleh teroris yang bukan Muslim, dibandingkan dengan 26 yang dibunuh oleh orang yang mengaku sebagai jihadis. Kelompok non-muslim tersebut termasuk sayap kanan, rasis, dan organisasi-organisasi anti-pemerintah.

Bagaimanapun, studi ini menemukan bahwa orang Islam radikal didakwa lebih sering daripada teroris non-Muslim dan menjalani hukuman lebih lama dibandingkan mereka.

"Dari sudut pandang hukum, ketika orang pergi ke pengadilan, Departemen Kehakiman memiliki pedoman tertentu tentang hukuman. Jadi, misalnya, jika sebuah kejahatan dianggap memiliki fondasi teroris (dilakukan oleh Muslim), vonis-vonis yang dijatuhkan lebih panjang daripada jika itu hanya untuk kejahatan konvensional, "Peter Bergen, wakil presiden dan direktur penelitian untuk New America Foundation, mengatakan kepada NPR.

Untuk tujuan penelitian itu, terorisme didefinisikan sebagai "tindakan kekerasan politik terhadap sasaran sipil oleh orang lain selain negara," kata Bergen.

Dylann Storm Roof (depan tengah) pengusung supremasi kulit putih AS yang menjadi pelaku penembakan di sebuah geraja kulit hitam di Charleston Carolina Selatan.

Penembakan Charleston pekan lalu, yang menewaskan sembilan orang di sebuah gereja historis kulit hitam, termasuk dalam penelitian ini. Penembak, Dylann Roof 21 tahun, mendukung ideologi supremasi kulit putih.

Juga masuk dalam hitungan tersebut adalah penembakan kuil Sikh di Wisconsin 2012, yang menewaskan enam orang tewas. Penembakan itu dilakukan oleh Michael Page, yang terlibat dalam lingkaran supremasi neo-Nazi dan kulit putih, dan telah mendirikan sebuah band supremasi kulit putih.

Sebuah pembunuhan foya-foya multi-negara bagian tahun 2011 juga termasuk dalam daftar, di mana David Pedersen dan Holly Grigsby menewaskan empat orang. Surat dakwaan tersebut menuduh keduaya adalah anggota dari kelompok kriminal yang tujuannya termasuk "mempromosikan dan memajukan gerakan supremasi kulit putih untuk 'memurnikan' dan 'melestarikan' ras kulit putih ..."

Temuan itu selaras dengan survei yang diterbitkan pekan ini, yang meminta 382 departemen kepolisian dan Sheriff di AS untuk menentukn peringkat tiga ancaman terbesar dari ekstremisme kekerasan di wilayah hukum mereka. Sekitar 74 persen yang tercantum adalah kekerasan anti-pemerintah, sementara hanya 39 persen yang terdaftar sebagai kekerasan yang terisnpirasi Al-Qaidah.

Penelitian itu dilakukan oleh Charles Kurzman dari University of North Carolina dan David Schanzer dari Duke University, dan akan dipublikasikan oleh Triangle Center untuk Terorisme dan Keamanan Dalam Negeri dan Forum Riset Eksekutif Kepolisian, New York Times melaporkan. (st/RT)


latestnews

View Full Version