View Full Version
Selasa, 14 Jul 2015

Pasukan Pro-Hadi Rebut Bandara Aden dari Pemberontak Syi'ah Houtsi

ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Para pejuang pro-pemerintah di Yaman selatan pada hari Selasa (14/7/2015) menguasai bandara di Aden setelah pertempuran sengit dengan pasukan pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran, kata sumber-sumber militer.

Dibantu oleh pesawat tempur dari koalisi yang dipimpin Arab, pejuang dari Perlawanan Rakyat juga memukul mundur para pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutu mereka dari tentara yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah saleh dari daerah dalam kota pelabuhan yang dilanda perang tersebut, sumber-sumber itu mengatakan.

Kapal perang di lepas pantai Aden juga mengambil bagian dalam pertempuran yang seorang pejabat presiden katakan itu bagian dari kampanye militer baru untuk mendapatkan kembali kontrol dari seluruh kota.

Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi adalah "pribadi yang mengawasi operasi" yang dijuluki "Operasi Panah Emas untuk Pembebasan Aden," kata direktur kantornya Mohammed Marem dari Aden.

Tentara Brigade Lapis Baja ke-39 telah merebut bandara Aden pada 25 Maret setelah beralih kesetiaan kepada pemberontak Syi'ah Houtsi.

Pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutu sejak itu bergerak untuk merebut istana presiden dan bagian lain dari Aden, kota terbesar kedua di Yaman dan pelabuhan laut utama.

Sumber-sumber militer di Aden mengatakan bahwa para pejuang pro-Hadi kini mendapatkan keuntungan dari dukungan tanah dari pasukan Yaman yang baru-baru ini dilatih di Arab Saudi, selain senjata canggih yang dikirim oleh koalisi.

"Pasukan baru yang dilatih di Arab Saudi sangat berpartisipasi dalam pertempuran bersama Perlawanan Rakyat," kata salah satu sumber, menambahkan bahwa pasukan ini berhasil memotong rute pasokan pemberontak di bagian kota itu.

Merebut kembali bandara Aden adalah pencapaian signifikan pertama untuk pejuang-Hadi pro sejak Presiden yang diperangi itu melarikan diri dari kota pelabuhan tersebut akhir Maret karena ofensif habis-habisan pemberontak Syi'ah Houtsi.

Para pemberontak menyerbu Sana'a pada bulan September tanpa perlawanan berarti dan dibantu oleh pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh melanjutkan untuk memperluas kendali mereka ke beberapa daerah di negara berpenduduk mayoritas Sunni tersebut. (st/AFP)


latestnews

View Full Version