View Full Version
Rabu, 22 Jul 2015

Afghanistan Larang Penjualan 'AK-47' untuk Mengekang Budaya Kekerasan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Afghanistan pada hari Selasa (21/7/2015) melarang penjualan Kalashnikov imitasi dan senjata mainan lainnya setelah senjata-senjata mainain itu menyebabkan cedera lebih dari 100 orang selama perayaan Idul Fitri.

Anak-anak yang membawa senjata mainan yang menembakkan peluru mainan karet atau plastik adalah pemandangan umum di negara itu selama Idul Fitri, dengan penjualan barang-barang itu melonjak setiap tahun di tengah perayaan menandai akhir bulan Ramadhan.

Lebih dari 100 anak-anak dan remaja menderita cedera mata selama tiga hari perayaan Idul Fitri yang berakhir pada hari Ahad, kementerian dalam negeri mengatakan mengutip pejabat kesehatan.

"Menteri Dalam Negeri Noorul Haq Uloomi telah memerintahkan pasukan polisi untuk menyita semua senjata mainan ... yang dapat menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis diantara orang-orang," kata pernyataan kementerian sebagaimana dilansir Arab News.

Pemerintah ingin mengurangi pengaruh mainan semacam itu pada anak-anak muda yang gampang dipengaruhi, dengan banyak orang diseluruh Afghanistan mengaitkan hubungan antara permaianan perang-perangan remaja dan kekerasan dewasa.

'Eidi', uang saku tradisoinal para tetua yang diberikan kepada anak-anak selama Idul Fitri, banyak dihabiskan pada mainan seperti AK 47 imitasi, pistol revolver palsu dan senapan plastik.

Larangan tersebut, yang jika ketat diberlakukan akan berdampak pada bisnis mainan yang booming di negeri ini, secara luas disambut di media sosial, dengan beberapa menyerukan tindakan keras memluas untuk memasukkan penjualan senjata nyata di negara yang dilanda perang tersebut.

"Ini merupakan langkah positif yang akan menghentikan anak-anak dari mengangkat senjata nyata ketika mereka tumbuh dewasa," Abdul Shaheed menulis di Facebook.

"Militansi dan perang telah mempromosikan budaya brutal kekerasan dalam masyarakat kita yang berdampak pada anak-anak." (st/an)


latestnews

View Full Version