View Full Version
Jum'at, 24 Jul 2015

Iran Paksa Tahanan Kriminal Afghanistan untuk Bertempur Membela Bashar Al-Assad di Suriah

SURIAH (voa-islam.com) - Selain memberikan iming-iming bayaran yang besar kepada para penganguran Syi'ah Hazara Afghanistan untuk bertempur di Irak dan Suriah melawan mujahidin, pemerintah Syi'ah Iran juga memaksa para tahanan kriminal Afghan yang ada di penjara-penjara mereka untuk ikut bertempur membela pemerintahan Bashar Al-Assad.

Dua penyelundup narkoba Afghanistan telah berbicara dalam rekaman video bagaimana mereka dilaporkan ditahan di sebuah penjara Iran selama satu tahun atas tuduhan narkoba sebelum dikirim paksa oleh pemerintah Syi'ah tersebut ke Suriah untuk membantu pemerintah berkuasa Bashar al-Assad melawan mujahidin, TOLOnews melaporkan hari Kamis (23/7/2015).

Dalam rekaman video yang dikirim ke TOLOnews, salah satu orang yang masih ditahan di Suriah, dan yang namanya tidak diungkapkan, mengatakan: "pembohong Iran mengirim kami ke perang Suriah dengan paksaan. Kami baik-baik saja sekarang dan jika salah seorang melihat video ini di TV tolong doakan kami. Kami berada di Suriah dalam tahanan Jaisyul Hur (FSA-Red)."

"Polisi Iran menangkap kami untuk penyelundupan narkoba dan kami berada di penjara selama satu tahun. Setelah satu tahun mereka mengirim kami ke Suriah dan sekarang kita berada dalam tahanan Jaisyul Hur," kata tahanan lainnya.

Iran telah membantah mengirim warga Sy'ah Afghanistan untuk bertempur dalam perang di Suriah dan Irak meski beberapa laporan menunjukkan mereka membuka sebuah jaringan pusat rekrutmen di negara itu. Statistik menunjukkan bahwa sejauh ini setidaknya 700 warga Syi'ah Hazara Afghanistan telah tewas dalam empat tahun dalam perang Suriah. Namun, tidak ada rincian resmi tentang berapa banyak warga Afghanistan yang ada di negeri ini.

Analis Afghanistan percaya bahwa lembaga-lembaga hak asasi manusia dan pemerintah Afghanistan harus menyelidiki laporan dugaan perekrutan Afghanistan oleh Iran untuk Suriah.

"Menurut hukum internasional, Iran harus menjamin hak-hak imigran di negara tersebut dan dengan Iran mengirimkan Afghanistan untuk berperang, itu jelas melanggar hukum," kata Miagul Khalid seorang analis militer Afghanistan.

Dia mengatakan kurangnya pekerjaan dan situasi ekonomi yang buruk di negara ini adalah salah satu alasan utama mengapa orang Syi'ah Afghanistan digunakan untuk melawan dalam perang lainnya.

Bayar pengungsi Afghanistan ratusan dolar untuk bertempur di Suriah

Ini bukan kali pertama muncul laporan tentang warga Syi'ah Hazara Afghanistan direkrut sebagai petermpur untuk memerangi mujahidin di Irak dan Suriah.

Sebelumnya pada pertengahan Mei lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah merekrut ribuan pengungsi Afghanistan untuk memerangi pasukan oposisi di Suriah.

Para pengungsi Afghanistan juga diberikan ijin tinggal, gaji $ 500 per bulan, pendaftaran sekolah bagi anak-anak mereka dan kartu sedekah untuk membantu rezim Assad, menurut para pejabat Afghanistan dan Barat.

Seorang pemimpin agama Syi'ah Afghanistan Ayatullah Mohaghegh Kabul telah mengkonfirmasi bahwa Korps Garda Revolusi Iran meyakinkan para pemuda Afghanistan untuk berperang di Suriah.

Mereka (IRGC) menemukan koneksi ke masyarakat pengungsi dan bekerja untuk meyakinkan pemuda kita untuk pergi dan berperang di Suriah,” kata administrator kantor Ayatollah Kabuli.

"Mereka memberi mereka (para pengungsi Afghanistan-Red) segala sesuatu mulai dari gaji hingga residensi," (st/tolo,voi)


latestnews

View Full Version