View Full Version
Sabtu, 17 Oct 2015

Putin: Sekitar 5000-7000 Pejuang Asing dari Negara Bekas Sovyet Berjuang dengan Daulah Islam (IS)

KAZAKHSTAN (voa-islam.com) - Ada 7.000 jihadis asing di Suriah yang pergi ke negara itu dari Rusia dan beberapa bekas negara Soviet lainnya untuk bergabung dengan Daulah Islam (IS), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada kepala negara-negara di Kazakhstan.

"Ada sekitar 5.000 sampai 7.000 pejuang dari Rusia dan negara-negara anggota CIS lainnya yang berjuang untuk ISIL," kata Putin mengacu pada nama IS sebelumnya seperti dilansir Rusia Today (16/10/2015). "Kami tentu tidak bisa mengizinkan mereka untuk menggunakan pengalaman yang mereka dapatkan di Suriah di tanah air."

Putin berbicara dengan para pemimpin CIS, sebuah serikat regional terdiri dai selusin bekas republik Soviet. Dia melaporkan rincian kampanye pemboman Rusia di Suriah yang menargetkan mujahidin dan secara percaya diri mengklaim bahwa ada kemajuan yang signifikan dalam mengalahkan mujahidin

"Dengan mengusung serangan udara terhadap sasaran-sasaran yang dipilih dalam koordinasi dengan Suriah, pasukan kita telah menghasilkan hasil yang signifikan. Puluhan titik komando dan depot-depot, ratusan teroris (baca;mujahidin) dan sejumlah besar perangkat keras militer telah hancur," klaim Putin.

Putin menegaskan bahwa operasi Rusia di Suriah memiliki jangka waktu yang pasti dan tidak akan berlangsung lebih lama dari operasi ofensif pasukan pemerintah Suriah, yang mendapatkan dukungan pesawat dari Rusia.

Dia menambahkan bahwa Rusia berdiri untuk penciptaan "koalisi besar untuk melawan ekstrimis dan teroris sebisa mungkin dan bekerja sama dengan mitra regional dan internasional" seperti Arab Saudi, UEA, Mesir, Yordania dan Zionis Israel.

Vladiir Putin juga mengklaim bahwa Rusia bertindak sesuai dengan hukum internasional di Suriah.

"Operasi Angkatan Udara Rusia didukung oleh kapal-kapal dari Armada Kaspia sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional dan benar-benar sah, karena kita sedang melakukan itu atas permintaan formal Presiden [Suriah] [Bashar] Assad," katanya .

Pemimpin Rusia itu mengatakan anggota CIS harus waspada untuk kemungkinan pembalasan dari para mujahidin dan meningkatkan kerjasama antara lembaga kontra jihad dan penjaga perbatasan nasional mereka.

Putin juga berbicara tentang situasi keamanan di Afghanistan, mengatakan bahwa hal itu cepat memburuk.

"Situasi ini menjadi penting. Teroris dari semua jenisnya mendapatkan pengaruh di sana dan tidak menyembunyikan rencana mereka untuk memperluas," katanya. "Salah satu target mereka adalah Asia Tengah. Kita harus siap untuk menanggapi kemungkinan ini." (st/RT)


latestnews

View Full Version