View Full Version
Rabu, 15 Sep 2021

Tentara Pemerintah Yaman Tewaskan 80 Pemberontak Syi'ah Houtsi Dalam 2 Hari Pertempuran Di Marib

MARIB, YAMAN (voa-islam.com) - Lebih dari 80 pemberontak Syi'ah Houtsi tewas di provinsi Marib utara Yaman ketika milisi Syi'ah bersenjata kaki tangan Iran itu meningkatkan serangan mereka di daerah tersebut, kata seorang pejabat militer Yaman.

Pemberontak Syi'ah Houtsi tewas dalam dua hari pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah Yaman ketika serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi menghantam daerah-daerah di luar kota Marib, outlet Saudi Arab News melaporkan.

Bentrokan terjadi di Al-Kasara, Mashjah, Helan, Jabal Murad dan Rahabah pada Senin dan Selasa (14/9/2021) ketika ratusan pemberontak menyerang pasukan pemerintah, dengan tujuan tiba di kota Marib, kata outlet tersebut.

Kolonel Yahiya Al-Hatemi, direktur media militer pasukan pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Arab News bahwa tembakan artileri tentara nasional dan pesawat tempur koalisi Arab melakukan 43 serangan udara di Al-Kasarah dan Rahabah selama satu hari terakhir, menewaskan banyak milisi Syi'ah, menghancurkan peralatan militer, sebelum para pemberontak dukungan Iran iu bisa mencapai medan perang Marib.

"Kami menghitung 81 mayat [Houtsi]," bunyi pernyataannya.

Saluran berita yang terkait dengan Houthi Al-Masirah mengatakan bahwa telah terjadi 23 serangan di provinsi Marib oleh koalisi Arab pada hari Selasa, tetapi menahan diri untuk mengatakan berapa banyak orang yang terbunuh atau terluka.

Pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran dalam beberapa bulan terakhir mengintensifkan serangan mereka terhadap Marib yang kaya minyak, yang merupakan benteng terakhir pemerintah yang diakui secara internasional di Yaman utara.

Hans Grundberg, utusan baru PBB untuk Yaman, mengatakan pada hari Jum'at bahwa serangan pemberontak Houthi di provinsi Marib "harus dihentikan".

Yaman telah dicengkeram perang saudara sejak 2014, ketika pemberontak Syi'ah Houtsi menguasai banyak wilayah negara berpenduduk mayoritas Sunni tersebut, termasuk ibu kota Sanaa.

Koalisi pimpinan Saudi yang didukung AS memasuki perang pada 2015 untuk mendukung pemerintah Yaman dan mengembalikan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi ke posisi kekuasaannya. (TNA)


latestnews

View Full Version