View Full Version
Kamis, 28 Mar 2013

Cina Tak Pernah Memberikan Hak Hidup Muslim Uyghur

Beijing (voa-islam.com) Rezim komunis di China tak pernah memberikan hak d dasar bagi Muslim Uyghur. Rezim komunis China melakukan tindakan preventif terhadap setiap usaha-usaha yang dilakukan olen Muslim Uyghur yang ingin menegakkan agama mereka.

Agama Islam sebagai ancaman bagi doktrim komunis yang athies. Karena itu, pemerintah China tak pernah memberi hak hidup bagi agama Islam di negeri itu. Terutama terkait dengan keyakinan agama mereka, Islam.

Maka, tindakan pemerintah Cina selalu bertindak repressif, seperti belum lama ini pemerintah China memenjarakan 20 Muslim Uyghur yang berjuang ingin mendapatkan kebebasan agama.

Pengadilan China telah menuduh 20 Muslim Uyghur menggalang gerakan separatisme dan menyebarkan propaganda. Dibagian lain, juru bicara Kongres Muslim Uighur Dunia di pengasingan mengatakan tindakan pemerintah China itu, sebagai tindakan yang sangat tidak manusiawi, karena mengekang hak-hak dasar minoritas, Rabu.
     
Menurut situs berita pemerintah di Turkestan Timur di Cina barat, pengadilan di Kashgar dan Bayingol telah menuduh 20 Muslim Uyghur sebagai, "ekstremisme agama" dan menyebarkan propaganda.

Dilxat Raxit, juru bicara Kongres Muslim Uighur Dunia di pengasingan, mengatakan 20 Muslim Uyghur itu hanya  mendengarkan Radio Asia dan menggunakan internet untuk membahas pentingnya kebebasan beragama dan budaya.

"Memberikan hukuman berat untuk Muslim Uighur sebabagai alasan terorisme adalah cara khusus China melaksanakan penindasan," katanya dalam sebuah pernyataan email, yang menyatakan bahwa "Tujuannya adalah untuk meneror warga Muslim Uighur dalam usaha meninggalkan hak-hak mereka."

Mengenai hukuman mati terhadap  3 Muslim Uyghur dan 1 Muslim Uyghur dengan hukuman penjara seumur hidup, Raxit mengatakan empat orang telah ditolak pengacara pilihan mereka.

Banyak Mulsim  Uighur, yang berbicara bahasa Turki adalah orang Muslim asli Turkestan Timur, yang sekarang barada dibawah kontrol  pemerintah China, bahasa agama dan budaya mereka Islam, dan mereka telah melaksanakan ajaran Islam, seperti puasa selama bulan Ramadhan, dan pemerintah China melarang mereka berpuasa.

Polisi China menutup sekolah-sekolah Quran bulan Juni tahun lalu,  dan keputusan baru-baru ini melarang pemuda di bawah 18 tahun, perempuan, dan anggota Partai Komunis dan PNS  pergi ke masjid.

China telah menahan dan mengintimidasi ratusan  Mulsim Uyghur yang berbicara mengenai pelanggaran hak asasi menyusul kerusuhan di ibukota daerah pada tahun 2009, ungkap menurut Amnesty International.

Sementara itu, para imigran China yang hidup di negeri-negeri Muslim menikmati kebebasan, dan mereka dapat melaksakan keyakinan mereka, dan bahkan mereka menguasai asset ekonomi, dan memperbudak bangsa di mana mereka tinggal. af/hh.    
    


latestnews

View Full Version