View Full Version
Senin, 05 Oct 2020

Sengaja Kentut Depan Istri Bukan Adab Baik

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Seorang wanita telah menikah dengan seorang laki-laki yang suka kentut di depannya. Usia pernikahan sudah 3 tahun. Sedari awal suaminya punya kebiasaan kentut di kasur. Istrinya merasa tersiksa dengan bau kentutnya. Terpaksa, dirinya harus keluar dari kamarnya. Dirinya sudah menyampaikan keberatannya kepada suaminya. Namun sang suami tidak mengindahkannya.

Apakah dibenarkan seorang suami kentut di depan istrinya? Bagaimana pandangan syariat terhadap masalah ini?

Dibahas dalam Fatawa di islamweb, no. 108063, bahwa sengaja kentut di depan orang adalah perilaku yang buruk dan menyakitkan. Tidak pantas dilakukan orang terhormat. Siapa yang ingin buang angin hendaknya menjauh dari kumpulan orang.

Siapa yang sakit –sehingga sering kentut- hendaknya berobat untuk dirinya”, tambah dalam fatwa berjudul, "Buang angin di hadapan istri bukan termasuk adab bergaul yang baik".

Dibahas juga situs Islam berbahasa Arab "Al-Islam Sual wa Jawab”  tentang hukum kentut di hadapan orang banyak,

ولا شك أن تعمد إخراج الريح أمام الناس لغير عذر مناف للحياء ، مناقض للمروءة ، وهو من مساوئ الأخلاق

Tidak diragukan lagi, sengaja buang angin di depan orang banyak tanpa udzur adalah perilaku tidak punya malu, merendahkan kehormatan, dan termasuk akhlak yang buruk.

Tidak akan melakukan itu kecuali orang-orang yang dungu. Bahkan sebagian ulama salaf menyebutkan bahwa perbuatan ini termasuk munkarat (perkara yang diingkari) yang dikerjakan oleh kaum Nabi Luth ‘Alaihis Salam,” tambahan di dalamnya.

Suami yang kentut di depan istrinya maka ia telah melakukan sesuatu yang buruk. Seorang suami yang baik tidak pantas melakukan itu. Jika ia sakit, hendaknya menjauh ketika akan buang angin. Tujuannya, agar istrinya tidak tersiksa dengan baunya. Hendaknya ia segera berobat ke dokter atau ke terapis untuk mengatasi penyakitnya itu.

Bagi seorang istri, hendaknya bersabar menghadapi suami yang memiliki kebiasaan buruk ini. Tetap sampaikan uneg-uneg dan nasihat dengan lembut. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version