KABUL (Arrahmah.com) - Pusat penahanan Amerika di Bagram, Afghanistan, akan diperluas hingga mirip seperti Guantanamo, penjara yang dikhususkan untuk tersangka "teroris" dari seluruh dunia.
Ini merupakan salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh pejabat AS untuk menemukan alternatif pengganti Guantanamo, dimana presiden negara penjajah tersebut berjanji akan segera menutup penjara tersadis di dunia tersebut. Rencana penutupan penjara Guantanamo membuat Obama dilanda kesulitan, karena ia harus menemukan tempat untuk menggantikannya, karena dirinya sangat yakin, banyak dari tahanan yang sangat berbahaya bagi dunia berada di Guantanamo. Mereka tidak akan dibebaskan, namun hanya dipindahkan.
Rencana memindahkan tahanan yang diduga anggota Al-Qaeda dari Yaman dan Somalia ke Bagram yang berlokasi di Utara Kabul, mengundang kontroversi.
Senior Pentagon mengatakan, "Tidak ada seorang pun yang menyukai pilihan ini sebelumnya, namun Bagram mungkin akan menjadi pilihan terakhir."
Saat ini Bagram menjadi rumah bagi sekitar 800 tahanan
Hal lain yang menjadi kontroversi, otoritas Bagram rencananya akan diserahkan kepada pemerintah Afghanistan di tahun mendatang, tak satupun dari anggota militer AS yang akan mengontrol Bagram. Ini berarti pemerintah di bawah Hamid Karzai harus bertanggung jawab terhadap ratusan tahanan yang ditahan oleh tentara spesial AS atau CIA dari berbagai belahan dunia.
Jenderal McChrystal mendukung ide yang menginginkan Bagram digunakan untuk pejuang asing yang ditangkap di Pakistan. (haninmazaya/TO/arrahmah.com)