MOSKOW (Arrahmah.com) - Rusia mengatakan akan tetap meresmikan pengbangkit listrik tenaga atom Bushehr meskipun penentangan Amerika Serikat terus meningkat.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Rusia Andrei Nesterenko membuat pernyataan beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memperingatkan bahwa peluncuran nuklir 1.000 megawatt akan mengirim pesan keliru terhadap Iran.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah berusaha keras untuk mendorong melalui babak keempat perumusan sanksi terhadap Iran, sementara Cina dan Rusia enggan untuk mengikuti skema tersebut.
Nesterenko berkata, "Semuanya dilakukan sesuai dengan peraturan Internasional Atomic Energy Agency (IAEA) dan "pengiriman bahan bakar ke Iran akan dikembalikan ke Rusia dengan segel IAEA sesuai dengan standar dari semua teknologi yang ada."
Rusia mengatakan akan menempatkan reaktor nuklirnya pada bulan Agustus.
Nesterenko mengatakan bahwa Clinton tidak menyuarakan kekhawatiran atas proyek ini selama pembicaraan di Moskow.
Pada tahun 1995, Rusia menandatangani kesepakatan dengan Iran untuk membangun pabrik pembangkit listrik. Di bawah kesepakatan, pabrik ini awalnya dijadwalkan akan selesai pada tahun 1999, tetapi penyelesaian proyek bernilai $ 1 miliar sering tertunda.
Nesterenko pada hari Kamis (25/3) menambahkan bahwa kemungkinan sanksi baru terhadap Iran atas program nuklirnya tidak akan menghentikan dimulainya proyek ini. (althaf/prtv/arrahmah.com)