GAZA (Arrahmah.com) - Sekitar 8.000 warga Palestina yang ditahan di 13 fasilitas penahanan militer Israel melakukan aksi mogok makan dalam rangka protes terhadap kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia oleh militer Israel.
Menurut Pusat Informasi Palestina, aksi mogok makan itu ditujukan pada kasus-kasus pelecehan dan kekerasan terhadap anggota keluarga yang hendak mengunjungi tahanan.
Selain itu, Pusat Informasi Palestina melaporkan kebijakan militer Israel yang mencegah kantor berita Arab untuk mengakses para tahanan, melarang peredarab buku-buku di dalam penjara, dan tidak memberikan kesempatan bagi para pemuda Palestina untuk mengikuti ujian akhir di sekolahnya.
Salah seorang pejabat Kementrian Pertahanan Palestina, Abdul Nasser Farawna mengumumkan baru-baru ini Israel telah menahan 7.300 warga Palestina di sejumlah fasilitas penahanan Israel. Di antara sekian banyak tahanan itu, dilaporkan terdiri dari 300 anak-anak, 33 perempuan, 17 legislator, dan dua mantan menteri. (althaf/ptv/arrrahmah.com)