ISLAMABAD (Arrahmah.com) - Di samping Blackwater, satu lagi perusahaan yang bertugas mendukung kepentingan AS di luar negeri, DynCorp International, berada di Pakistan. Dengan dalih menyelesaikan masalah peredaran obat-obatan terlarang, keberadaan DynCorp terus dipertahankan di negara itu.
Asisten Sekretaris Biro Internasional AS Bidang Penanganan Pidana dan Narkotika, David T Johnson mengatakan bahwa DynCorp akan terus membantu tugas Kementrian Dalam Negeri Pakistan di Balochistan dan tidak berencana untuk mengakhiri kontraknya.
Johnson mengatakan kepada wartawan hari Rabu (7/4) bahwa di bawah perjanjian, helikopter mata-mata telah disiapkan di Quetta sejak tahun 2002 oleh Menteri Dalam Negeri Pakistan dengan bantuan Amerika Serikat, yang meliputi 14 helikopter Huey II dan tiga pesawat Cessna Caravan yang berfungsi untuk memata-matai aktivitas perdagangan narkotika di negara yang berbatasan dengan Afghanistan itu. Johnson pun mengungkapkan bahwa pemerintah Pakistan dan AS telah sepakat untuk terus melibatkan DynCorp dalam pengoperasian dan pemeliharaan helikopter ini.
Johnson mengekspresikan penghargaannya terhadap lembaga penegak hukum Pakistan untuk mengambil langkah-langkah efektif dalam menangani kasus perdagangan obat terlarang dan budidaya candu. Ia mengklaim bahwa tanaman candu itu masih terus dibudidayakan pada skala kecil di FATA karena situasi hukum dan ketertiban masyarakat miskin di sana.
"Ada beberapa daerah kecil di Pakistan yang menjadi lahan penanaman opium," tambahnya.
Johnson mengatakan Amerika Serikat telah menganggarkan program senilai 150 juta dolar untuk membantu Pakistan menyelesaikan permasalahan perdagangan narkotika.
Ia menekankan perlunya tindakan cepat dari lembaga penegak hukum agar dapat memperoleh kembali kendali atas daerah yang juga menjadi sarang 'terorisme' itu. (althaf/dn/arrahmah.com)