YERUSALEM (Arrahmah.com) - Kepala perunding Palestina Saeb Erekat mengatakan Israel telah berubah menjadi suatu rezim yang lebih buruk daripada Afrika Selatan sebelum runtuhnya apartheid.
"Tidak pernah dalam momen terburuk apartheid Afrika Selatan, dimana orang kulit hitam mencegah orang kulit putih menggunakan jalan," kata pejabat itu, merujuk pada tindakan yang diambil oleh Israel untuk menyingkirkan warga Palestina demi mengamankan pemukim Yahudi di wilayah yang didudukinya.
"Jika pendudukan berlanjut, akan ada desa dan kota-kota di Tepi Barat, serta kamp-kamp pengungsi yang berada di dalam tembok," kata Erekat.
Erekat mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lebih memilih permukiman dan para pemukim Yahudinya dibandingkan perdamaian.
Dia menambahkan bahwa Israel sedang melakukan upaya maksimal untuk mensabotase setiap perjanjian perdamaian yang didasarkan pada solusi dua-negara.
Dalam beberapa bulan terakhir, Israel mengumumkan pembangunan unit perumahan baru di Al-Quds (Yerusalem) dan melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. (althaf/ptv/pc/arrahmah.com)