WASHINGTON (Arrahmah.com) - Seorang tentara AS yang mencoba untuk membantu warga sipil Irak yang terluka setelah serangan helikopter apache milik Amerika 2007 membongkar bahwa atasannya memerintahkannya untuk tidak menolong seorang anak yang menderita karena luka parah di tempat kejadian.
Ethan McCord, seorang prajurit infanteri AS, adalah salah satu dari enam tentara yang dikirim ke tempat kejadian setelah helikopter apache menembaki dengan brutal warga Irak hingga tewas, termasuk dua staf Reuters, di Baghdad.
"Ketika saya datang di tempat kejadian saya melihat sejumlah mayat, dan mendengar tangisan anak kecil dari sebuah van, sehingga saya segera menghampiri van tersebut dan menaikinya. Ternyata ada seorang gadis yang berusia sekitar tiga tahunan terluka di perutnya dan serpihan kaca menancap di mata serta kepalanya," kata McCord dalam sebuah wawancara eksklusif pada hari Minggu (2/5).
"Pemimpin tim yang sedang berdiri di sana memerintahkan saya untuk mengabaikan anak itu," kata McCord.
Insiden Juli 2007 yang direkam oleh militer AS kemudian menjadi kontroversi setelah WikiLeaks membocorkannya ke kalangan publik.
McCord menambahkan, sejak saat itu, ia merasa mendapat gangguan mental karena telah menghadapi penghancuran nyata yang dilakukan oleh militer AS, tempat ia bekerja.
McCord menjelaskan bahwa profesi sebagai pasukan tempur menjadi salah satu sebab yang banyaknya kasus bunuh diri di tubuh militer AS. Biasanya kasus ini terjadi pada mereka yang ditugaskan untuk berperang di Irak dan Afghanistan.
Dia juga menegaskan bahwa ia telah mencoba berulang kali untuk membeberkan hal ini pada media-media lokal di AS, tetapi tidak ada satu pun yang menggubrisnya. (althaf/ptv/arrahmah.com)