BAGRAM (Arrahmah.com) - Pangkalan udara AS di Bagram di Afghanistan berisi fasilitas untuk tahanan yang berbeda dari penjara utama, Palang Merah mengkonfirmasikan kepada BBC pada Selasa (11/5).
Sembilan mantan tahanan mengatakan bahwa mereka ditahan di gedung yang terpisah, dan mengalami pelecehan.
Sementara itu, militer Amerika mengatakan penjara utama, sekarang disebut Fasilitas Penahanan Parwan, merupakan satu-satunya penjara yang ada di pangkalannya.
Namun, untuk membungkam media dan kalangan publik, militer AS mengatakan bahwa pihaknya akan segera menyelidiki tuduhan penyalahgunaan tersebut.
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan bahwa sejak Agustus 2009 otoritas AS telah memberitahukan sejumlah nama yang ditahan di fasilitas yang terpisah di Bagram.
Dalam sepekan ini, dari hasil investigasi yang dilakukan oleh BBC, dari kesaksian dari sembilan tahanan, semuanya mengaku ditahan di sana. Mereka memberikan kesaksian mengenai penyiksaan yang mereka dapatkan di penjara tersebut. Mereka ditahan dalam sel isolasi dingin yang hanya diberi penerangan satu lampu sepanjang hari dan malam. Mereka pun mengatakan bahwa mereka telah mengalami kurang tidur.
Menanggapi tuduhan tersebut, Wakil Laksamana Robert Harward, membantah adanya fasilitas atau pelanggaran seperti yang dibocorkan oleh Palang Merah.
Harward mengatakan kepada BBC bahwa Fasilitas Penahanan Parwan hanya satu-satunya pusat penahanan milik AS di Afghanistan. (althaf/bbc/arrahmah.com)