View Full Version
Jum'at, 14 May 2010

OMMA : 30 Tentara Boneka Tewas, 18 Kendaraan Militer dan Logistik Hancur di Kabul

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Belasan tentara penjajah Inggris tewas dan terluka ketika dua tank militer mereka terhantam ledakan bom ranjau yang dipersiapkan oleh mujahidin untuk mereka di distrik Musa kala, Helmand.

Sebuah ledakan bom ranjau juga membunuh tentara teroris di distrik Rowd, provinsi Farah, sekitar 15 tentara teroris AS tewas dan terluka saat terjebak dalam ledakan.  Para tentara teroris tengah melakukan patroli berjalan kaki ketika ledakan terjadi.  Menurut saksi mata, ledakan yang terjadi sangat besar hingga menghancurkan tubuh tentara teroris yang tewas, mereka menyaksikan kejadian dan melihat kepingan tubuh tentara teroris yang masih tergeletak di tempat kejadian.

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan dari provinsi Kabul melaporkan bahwa sekitar 30 tentara boneka Afghan tewas dan beberapa lainnya terluka dengan 18 kendaraan militer dan logistik hancur akibat serangan Mujahidin sepanjang hari Rabu (12/5) di distrik Sarubi.

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan sepanjang operasi besar Al-Fath, membunuh sekitar 16 tentara boneka Afghan dan AS juga melukai banyak lainnya di distrik Kharwar, Provinsi Logar.  Menurut laporan, satu bangkai tank yang hancur masih berada di lokasi pertempuran, kubu mujahidin tidak mengalami kecelakaan dalam operasi ini.

Mujahidin selama melakukan serangan terhadap tentara penjajah AS, berhasil membunuh 4 tentara AS dan melukai 5 lainnya juga merusak sebuah tank musuh di kota Pol-e-Alam, ibukota provinsi Logar.

Operasi Al-Fath di kota Shar-e-Jadid, provinsi Baghlan mengalami kemenangan besar.  Dalam operasi yang dilancarkan di kota tersebut, mujahidin berhasil mengambil alih kontrol atas kota itu.  Menurut laporan, dalam operasi tersebut mujahidin membunuh 4 tentara boneka dan melukai dua lainnya, tentara musuh banyak yang melarikan diri saat mujahidin melakukan serangan.  Sejumlah senjata dan amunisi dirampas mujahidin. (haninmazaya/tum/arrahmah.com)


latestnews

View Full Version