BERLIN (Arrahmah.com) - Sekelompok pengamat ahli Jerman yang mengepalai sejumlah pusat penelitian di Jerman seperti HSFK, IFSH dan INEF telah melakukan kesepakatan mengenai politik dan keamanan internasional yang dituangkan ke dalam "Laporan Perdamaian 2010".
Dokumen tersebut ditutup dengan pendapat mengenai kebijakan negara-negara Barat di Afghanistan benar-benar telah mengalami kegagalan.
"Hasil dari perang hampir 9 tahun di Afghanistan adalah penghancuran," ujar dokumen tersebut. Setelah jatuhnya kekuasaan Taliban, negara-negara Barat termasuk Jerman "berusaha" memenej struktur negara kembali seperti keadaan semula, kecuali beberapa kota di Afghanistan.
Pemerintahan Afghan benar-benar lemah, pemerintahan berisi para koruptor dan masyarakatnya terbagi-bagi.
Penulis dokumen juga menggambarkan bahwa negara-negara tetangga bertentangan dengan program "stabilitas" yang dijalankan di Afghanistan.
Para ahli itu menyerukan untuk memulai negosiasi dengan Taliban sebagai salah satu usaha mengembalikan stabilitas di Afghanistan.
Mereka juga mendesak untuk fokus terhadap kekuatan pemerintah Afghan dan struktur kekuasaan, daripada memperluas dan memperbanyak operasi melawan Taliban.
Pertempuran dengan Taliban dalam penglihatan mereka tidak bisa dilakukan bersamaan.
Para ahli ini juga menasehati Jerman untuk mengikuti Belanda dan Kanada yang akan mengakhiri partisipasinya dalam operasi pertempuran dan akan menarik pasukan secara bertahap dari Afghanistan.
Namun, studi par aahli ini bertentangan dengan rencana pemerintah Jerman yang tidak hanya akan memperkuat tentara pendudukan dengan menambahkan 850 tentara pada 2010 ini, tapi juga akan memperkuat persenjataan mereka untuk memerangi mujahidin.
ACS PzH 2000, yang memungkinkan untuk menghantam target dari jarak jauh dan sejumlah kendaraan lapis baja akan dikirimkan ke Afghanistan pada Juni mendatang. Tentara Jerman juga akan menerima lebih dari 50 helikopter tempur. (haninmazaya/KC/arrahmah.com)