MOSKOW (Arrahmah.com) - Sebuah versi yang cukup aneh dari peristiwa pemboman di bandara Domodedovo, yang mengakibatkan sekitar 200 orang meninggal dan terluka, dikeluarkan oleh agen intelijen Rusia, FSB, empat hari setelah serangan terjadi.
FSB mengumumkan bahwa bukti mengarah ke Kaukakus Utara dan mereka siap mencari 10 orang di bawah komando "Wahhabi Rusia", Razbobudko, penduduk dari wilayah Stavropol (provinsi Nogai Steppe di Imarah Kaukakus).
FSB mengakui bahwa mereka hanya "tersangka" dan bahwa mereka "mungkin" terlibat dalam serangan Domodedovo.
FSB meyakini bahwa Razdobudko adalah anggota dari "Batalion Nogai" yang para pejuangnya "ingin" melakukan operasi sabotase di Moskow pada tanggal 31 Desember 2010, namun serangan gagal.
Pada versi yang dikeluarkan FSB, bom Desember diledakkan melalui pesan SMS acak.
Pada hari serangan, bom meledak di sebuah rumah, klub swasta kecil, yang digunakan sebagai hotel di Taman Kuzminsky di Moskow. FSB mengklaim bahwa mereka menemukan sisa tubuh perempuan bersama dengan "rompi martir" yang penuh dengan baut logam.
Mereka mengklaim bahwa wanita yang tewas adalah janda pemimpin "Batalion Nogai", sebuah unit militer Islam dari Imarah Kaukakus yang beroperasi di wilayah Stavropol.
FSB juga mengajukan versi bahwa "bom bunuh diri" di Domodedovo mungkin dilakukan oleh salah satu pejuang "Batalion Nogai", Nazir Batyrov. Sementara itu, menurut sebuah keterangan resmi, ia telah meninggal dunia di Dagestan pada September 2009.
Namun, keadaan ini tampaknya tidak mengganggu FSB. FSB mengklaim bahwa identitas dari "terosi" telah dibentuk, namun masih belum diungkap. Selain itu, FSB berparade dengan teknologi mereka dan pengetahuan kata-kata ilmiah.
"Meskipun kerusakan yang signifikan pada tubuh teroris, potret dirinya telah dihasilkan di komputer. Gambar tersebut dibuat dengan bantuan program komputer khusus, yang dapat menciptakan fitur wajahnya dengan akurasi yang baik, cocok untuk mengidentifikasi seseorang."
Sementara itu, informasi tentang identitas pelaku operasi sabotase begitu absurd dan benar-benar bertentangan, yang mengarah pada kesimpulan bahwa FSB bahkan tidak memiliki ide sedikitpun tentang identitasnya.
Perlu diingat bahwa negara teroris Rusia yang pertama mengklaim bahwa "bomber" mungkin adalah orang Arab. Dan mereka menambahkan "pedas" detail cerita mereka bahwa itu adalah orang Arab yang berasal dari Kaukakus Utara.
Setelah itu, media Rusia mulai menyebarkan laporan bahwa tengkorak dan wajah dari "bomber" adalah khas Mediterania Eropa. Dengan demikian para "teroris" mungkian orang Perancis atau Italia.
Selanjutnya, sebelum ledakan, orang "Arab", "Perancis" atau "Italia" ini mengatakan dalam logat Rusia yang lancar namanya dan umurnya dan kemudian berteriak "aku akan membunuh kalian semua" dan kemudian bom meledak. Belum jelas apakah ia mengatakan mengenai keluarganya dan bagaimana ia datang ke Moskow. Dalam kasus ini, secara resmi FSB diam.
Sementara itu, menurut cerita yang sangat rumit tentang bagaimana FSB "membangun" darimana "teroris" datang ke Moskow. Jika "pembom bunuh diri" benar-benar mengatakan sesuatu sebelum ledakan seperti yang ada di film-film Hollywood, sekali lagi, tidak jelas bagaimana FSB tahu tentang itu, karena semua orang yang berdiri di dekatnya dan bisa mendengarnya tewas dalam ledakan.
Tapi hal ini juga tidak mengganggu FSB sama sekali.
Menurut update versi online FSB mengenai pemboman di Domodedovo, FSB "menemukan" bahwa tiga orang Chechnya dan seorang perempuan datang ke Moskow via Pakistan. Dalam konteks versi ini, terungkap bahwa "tiga Chechnya dan seorang perempuan" pertama melakukan perjalanan ke Pakistan (dengan asumsi bahwa mereka berasal dari Chechnya) dan dari sana, melalui Iran mereka akhirnya datang ke Moskow menggunakan truk dan kereta api, "agar tidak menunjukkan identitas mereka di bandara".
Secara umum, "kelompok teroris" berkelok-kelok, menutupi jejak, tetapi FSB sepertinya selalu tahu dengan baik. FSB kini mengklaim bahwa mereka meminta otoritas Pakistan untuk membantu penyelidikan serangan di Domodedovo. Wallahualam! (haninmazaya/arrahmah.com)