BASILAN (Arrahmah.com) - Tentara kafir Filipina telah menjinakkan bom di dekat sebuah sekolah di provinsi selatan Filipina, sehari setelah ledakan lain menghancurkan sebuah rumah penginapan dan tiga peledak ditemukan di dekat hotel.
Tentara mengklaim berhasil menjinakkan bom, diyakini terbuat dari ammonium nitrat dan melekat pada dua telepon seluler, setelah tentara yang berpatroli menemukan peledak dalam kaleng biskuit di dekat sebuah sekolah di kota Lamitan, provinsi Basilan, ujar Kolonel Alex Macario, komandan militer provinsi pada Minggu (10/4/2011).
Kelompok Abu Sayyaf yang disebut-sebut terinspirasi dengan Al Qaeda dan masuk ke dalam daftar kelompok "teroris" oleh AS, diduga bertanggung jawab atas serangan bom ini.
Wilayah tersebut ditutup oleh tentara, mereka bersembunyi di balik pohon, memotong kabel menonjol dari peledak dengan bambu panjang dilengkapi pengait logam, ujar saksi mata.
Keamanan diperketat di daerah itu setelah ledakan terjadi di sebuah rumah penginapan di kota mayoritas Kristen tersebut.
Ledakan menghancurkan sebagian kecil dari bangunan, namun tidak menyebabkan korban, ujar Macario.Tak lama setelah ledakan, tentara mengklaim telah menemukan bom lain, yang dikemas dan diduga memiliki dampak yang lebih besar.
Abu Sayyaf yang melakukannya?
Tentara menerima laporan intelijen bahwa pejuang Abu Sayyaf berencana untuk mengebom katedral, hotel kecil dan pom bensin di Basilan, sekitar 880 Km dari selatan ibukota, Manila, ujar Macario.
Abu Sayyaf diperkirakan memiliki 410 pejuang di Basilan, di mana kelompok tersebut didirikan pada sekitar 90-an dan di dekat semenanjung Zamboanga dan pulai Jolo dan Tawi Tawi, menurut sebuah laporan pemerintah.
Abu Sayyaf dikatakan telah lumpuh tahun lalu oleh serangan tentara Filipina yang didukung AS, namun kenyataannya hingga saat ini mereka masih terus bertahan. (haninmazaya/arrahmah.com)