View Full Version
Selasa, 12 Apr 2011

Ledakan mematikan hantam ibukota Belarus

MINSK (Arrahmah.com) - Sedikitnya 11 orang tewas setelah ledakan terjadi di jalur kereta bawah tanah di kota Minsk, insiden ini dikatakan oleh pejabat negara sebagai "tindakan teror".

Beberapa orang tewas dan terluka di stasiun metro di Minsk dekat kantor Alexander Lukashenko, presiden Belarus.

Departemen Kesehatan mengatakan 11 orang tewas dan lebih dari 120 terluka dalam ledakan.Andrei Shved, wakil kepala jaksa negara seperti dikutip oleh RIA Novosti mengatakan bahwa ledakan itu adalah "aksi teror".

"Hari ini (11/4/2011) sekitar pukul 17.54, aksi teror menghantam stasiun Oktyabrskaya," ujarnya yang juga mengepalai tim investigasi di negara bekas republik Soviet tersebut dalam peristiwa ini.

Seorang reporter AP mengatakan ia melihat beberapa orang korban dibawa ke luar stasiun, beberapa dengan luka berat, termasuk korban yang kehilangan kaki.

Saksi mata melihat asap tebal mengepul dari stasiun metro Oktyabrskaya di pusat kota dan korban dibawa menggunakan tandu.

Satu saksi, Alexei Kiklevich, mengatakan setidaknya sebagian langit-langit stasiun runtuh setelah ledakan terjadi.

Igor Tumash (52), mengatakan ia turun dari kereta api ketika "terdapat kilat besar dan ledakan besar juga asap tebal.  Aku jatuh dan berjalan dengan merangkak....mayat-mayat itu saling bertumpukan."

Ia mengatakan seorang pria dengan kaki terputus dan ia bergegas menolongnya.  "Tapi kemudian saya melihat dia sudah mati," lanjut tumash.

Seorang koresponden AFP mengatakan ledakan itu melumpuhkan kereta bawah tanah, mengakibatkan kemacetan lalu lintas di pusat kota.

Lukaskhenko mendatangi lokasi kejadian dan menyeru untuk pertemuan darurat para menteri kunci.

Ketegangan politik tengah terjadi di Belarus sejak pemilihan tanggal 19 Desember lalu yang memberi Lukashenko kesempatan keempat dalam kekuasaan, oposisi mengecam bahwa suara pemilihan telah mengalami penipuan.

Sebuah tindakan keras oleh kepolisian terhadap demonstran oposisi telah menyebabkan sanksi oleh Barat, termasuk larangan perjalanan bagi Lukashenko dan rekan-rekannya.

Pada bulan Juli 2008, sebuah bom meledak saat Lukashenko menghadiri sebuah konser.  Sekitar 50 orang terluka dalam ledakan itu yang terjadi di kota Minsk.  Tidak ada penangkapan yang dilaporkan dalam kasus ini.  (haninmazaya/arrahmah.com)


latestnews

View Full Version