EROPA (Arrahmah.com) - Menurut informasi rahasia yang dikumpulkan dari interogasi terhadap para tahanan di Teluk Guantanamo yang diterbitkan oleh Daily Telegraph, Al Qaeda dikatakan telah memiliki senjata nuklir dan siap untuk menggunakannya dalam kasus penangkapan atau pembunuhan Syeikh Usamah bin Ladin.
Menurut dokumen yang diberikan oleh Wikileaks pada Senin (25/4/2011), seorang komandan Al Qaeda senior berkomentar pada topik bom nuklir, tersembunyi di Eropa.
Menurut dia, Al Qaeda akan meledakkan bom jika amir mereka, Syeikh Usamah bin Ladin ditangkap atau dibunuh.
Intelijen AS mencurigai bahwa organisasi Mujahidin telah berhasil mendapatkan uranium dalam jumlah cukup.
Dokumen-dokumen lain berbicara tentang seluruh rangkaian rencana Al Qaeda pada serangan terhadap infrastruktur Barat : dari menempatkan sianida di unit-unit AC di gedung-gedung pemerintahan AS sampai merekrut staff lapangan di Bandara Heathrow di London untuk memfasilitasi komisi sabotase dengan menggunakan pesawat.
Dokumen Wikileaks juga mengungkapkan fakta bahwa informasi tentang bom nuklir telah diperoleh melalui penyiksaan, tulis Daily telegraph, harian Inggris. Mulai dari tahanan Muslim biasa hingga Mujahidin yang kemudian dibebaskan, semuanya telah menjadi sasaran penyiksaan.
Hanya sekitar 220 tahanan di kamp konsentrasi Guantanamo, menurut Amerika yang merupakan anggota Al Qaeda berbahaya. 380 Mujahidin biasa (anggota Taliban atau relawan yang datang ke Afghanistan dari berbagai negara). Dan sisanya adalah 150 warga Pakistan atau Afghanistan yang tak mengetahui apapun. Mereka termasuk petani, supir truk, koki yang ditangkap atau diculik dan dipenjarakan di Guantanamo, Kuba.
Dokumen Wikileaks mengatakan terdapat seorang tahanan yang berasal dari Kaukasus, Abdullah Kafkas yang lahir pada 1984 yang ditangkap di Afghanistan pada akhir 2001.
Menurut data intelijen, ia mungkin memiliki informasi mengenai pemberontakan di Mazar-e-Sharif pada bulan November 2001 tentag organisasi Islam Uzbek serta anggota Taliban. (haninmazaya/arrahmah.com)